REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih melakukan upaya verifikasi data kerusakan akibat gempa 6,1 SR pada Selasa (23/1) lalu. Namun berdasarkan data sementara jumlah kerugian akibat bencana tersebut mencapai sekitar Rp 7,4 miliar.
Keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, berdasarkan data sementara jumlah kerugian akibat bencana gempa Rp 7.490.863.000. Kerugian ini berdasarkan data di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi seperti Kecamatan Jampang Kulon dan Cicurug.
"Hingga Sabtu (27/1), data yang tercatat sementara ada 6.339 unit rumah rusak akibat gempa," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Jaelani kepada wartawan, Ahad (28/1). Data ini pun disampaikan di depan Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Yolak Dalimunthe pada rapat darurat penanganan gempa di Pendopo Sukabumi, Sabtu.
Usman merinci jumlah rumah yang mengalami rusak berat mencapai sebanyak 831 unit, 2.083 rusak sedang dan 3.425 rusak ringan. Selain itu ada sarana dan prasarana yang rusak yakni bangunan rusak berat sebanyak 7 unit, rusak sedang 13 unit, dan rusak ringan 37 unit.
Menurut Usman, data ini masih akan berubah karena tengah dilakukan verifikasi oleh petugas di lapangan. Sehingga nantinya data tersebut akurat dan valid sebagai bahan untuk pelaksanaan pemberian bantuan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, dari 47 kecamatan di Sukabumi sebanyak 45 kecamatan melaporkan dampak kerusakan. "Dari hasil pantauan kerusakan gempa juga dipengaruhi kualitas bangunan yang kurang," ujar dia.