Senin 29 Jan 2018 16:55 WIB

Islamic Center Mataram Jadi Lokasi Pengamatan Gerhana Bulan

Shalat sunah gerhana bulan akan dilakukan bersama di ICM.

Foto kawasan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB dengan menara 99 Asma'ul Husna atau minaret masjid setinggi 99 meter di Mataram, Ahad (4/6).
Foto: Republika/Eka Ramdani
Foto kawasan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB dengan menara 99 Asma'ul Husna atau minaret masjid setinggi 99 meter di Mataram, Ahad (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Islamic Center Mataram akan menjadi salah satu lokasi mengamati gerhana bulan total di provinsi Nusa Tenggara Barat pada 31 Januari 2018. Pengamatan akan dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan masyarakat.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto di Mataram, Senin (29/1) mengatakan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram dijadikan sebagai lokasi pengamatan gerhana bulan menggunakan teropong canggih karena bertepatan dengan akan diadakannya shalat sunah gerhana bulan. "Shalat sunah gerhana bulan rencananya dipimpin oleh Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi," katanya.

BMKG Stasiun Geofisika Mataram, kata dia, akan melakukan pengamatan gerhana bulan total bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Pengamatan menggunakan teropong akan dilakukan di halaman Islamic Center mulai pukul 18.00 WITA. Jika gerhana bulan total sudah terlihat, maka shalat sunah gerhana bulan bisa dimulai.

"Pengamatan gerhana bulan total diadakan di Islamic Center, agar masyarakat bisa beribadah sambil berwisata rohani," ujarnya.

Agus menjelaskan gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. "Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan hanya terjadi saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya," katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan gerhana bulan total yang akan terjadi pada 31 Januari 2018 dapat diamati dari Indonesia, salah satunya Kota Mataram, NTB.

Gerhana bulan total 31 Januari 2018 merupakan anggota ke-49 dari 73 anggota pada seri Saros 124. Gerhana bulan sebelumnya yang beraosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan total 21 Januari 2000. Adapun gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah gerhana bulan total 11 Februari 2036. Semua gerhana bulan dalam seri Saros 124 terjadi saat bulan bergerak ke arah utara ekliptika bumi.

"Untuk bisa kembali mengamati gerhana bulan total mungkin butuh 150 tahun lagi. Makanya, datang ke Islamic Center, biar bisa melihat dengan jelas menggunakan teropong canggih," kata Agus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement