Kamis 01 Feb 2018 02:43 WIB

Gerhana Bulan, Warga Ungaran Berduyun Ikuti Takbir Keliling

Setelah takbir keliling, warga Ungaran shalat Khusuf dan menggelar brokohan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Reiny Dwinanda
Bulan masih tertutup bayangan penumbra bumi (parsial), saat gerhana bulan diabadikan dari kawasan Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang, Rabu (31/1). Cuaca mendung mengakibatkan fase terjadinya gerhana bulan total ini tidak dapat dilihat secara utuh dari lokasi ini.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Bulan masih tertutup bayangan penumbra bumi (parsial), saat gerhana bulan diabadikan dari kawasan Umbul Sidomukti, Kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang, Rabu (31/1). Cuaca mendung mengakibatkan fase terjadinya gerhana bulan total ini tidak dapat dilihat secara utuh dari lokasi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menyambut fenomena gerhana bulan langka, ratusan jamaah Masjid Jaami Miftakhul Huda, Dusun Kajangan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang melaksanakan takbir keliling yang dimeriahkan dengan tetabuhan, Rabu (31/1). Mereka mulai berkeliling kampung selepas shalat Maghrib berjamaah di masjid. Mulai dari orang tua hingga anak- anak turut ambil bagian dalam prosesi ini.

Selama mengelilingi wilayah Dusun, mereka membunyikan tetabuhan dengan alat seadanya, mulai dari kaleng bekas, ember, dan panci. Sementara itu, bedug dipikul dan dibunyikan secara bergantian.

"Takbir ini sekaligus menandai awal rangkaian shalat Khusuf yang dilaksanakan oleh warga RW 02, Desa Kalongan," kata Ikhwanudin selaku takmir masjid Jaami Miftakhul Huda.

Ikhwanudin mengatakan, puncak tradisi menyambut gerhana bulan ini ialah shalat khusuf. Selanjutnya, warga mengakhiri rangkaian menyambut fenomena astronomi ini dengan menggelar brokohan, yakni makan nasi urap dengan sejumlah lauk pelengkap.

"Brokohan ini dilaksanakan sebagai representasi ungkapan rasa syukur para jamaah atas nikmat serta karunia Allah SWT," kata Ikhwanudin. 

Brokohan sebelumnya telah dipersiapkan jamaah dari rumah masing- masing. Usai shalat Khusuf hidangan yang terkumpul dari warga ini selanjutnya disantap secara bersama-sama di depan masjid.

Mereka juga memanjatkan doa sebelum memulai tradisi brokohan ini. "Dalam doa, kami  memohonkan agar Allah SWT senentiasa memberikankesejahteraan untuk bumi pertiwi ini," ungkap Ikhwanudin. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement