REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemuda Muhammadiyah menggelar Forum Kongres Ulama Muda Muhammadiyah, Rabu (31/1). Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Buya Abrar Aziz mengatakan Forum yang bertema Tausiah Kebangsaan Ulama Muhammadiyah ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan ulama muda Muhammadiyah dan mengkaji empat isu utama kebangsaan.
"Kami membentuk empat komisi yang membahas politik uang, hoax (berita bohong), sumber daya alam dan persatuan dan nasionalisme," jelas pimpinan sidang.
Pembahasan empat isu utama ini dipimpin oleh ketua komisi masing-masing. Komisi politik uang dipimpin oleh Ustaz Jati Sarwo yang mengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Oku Timur, Komisi Hoax (berita bohong) Ustaz Arif Hidayat yang memimpin PCIM Jepang, Komisi Sumber Daya Alam adalah Ustaz Rizki Usmul Azam anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Ustaz Raiman Agus pengasuh pondok pesantren Almujahidin memimpin komisi persatuan dan nasionalisme.
Empat rekomendasi hasil tausiah kebangsaan ini diantaranya, pertama menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk menghindari segala bentuk politik uang karena merupakan bentuk penyuapan (risywah) untuk meraih jabatan. Perbuatan risywah mendapat laknat dari Allah SWT baik pemberi, penerima, maupun perantara suap.
Kedua, Menghimbau umat Islam agar selektif dan menggunakan prinsip tabayyun dalam menyampaikan berita, karena menyebar berita bohong/hoax adalah dosa besar dan pelakunya dapat dikategorikan fasiq. Umat Islam juga diimbau agar tidak bekerja sebagai buzzer politik/penyebar hoax karena penghasilan yang didapat dari pekerjaan yang fasad adalah haram dan akan membawa kemudharatan bagi pelakunya.
Ketiga, Sumber daya alam merupakan anugerah Allah SWT yang harus disyukuri dan dikelola untuk kepentingan masyarakat. Pengelolaan sumber daya alam yang melampaui batas dapat dikategorikan sebagai kufur nikmat dan perbuatan sesat.
Keempat, menghimbau kepada umat Islam agar menjaga Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa. Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk menjada persatuan dan kesatuan bangsa.