Kamis 01 Feb 2018 11:33 WIB

Gerakan Sufistik dalam Menampilkan Wajah Islam di India

Dinasti-Dinasti Islam di India memberikan karakter Muslim India.

Rep: Hasanul Rizqa/Marniati/ Red: Agung Sasongko
Muslim India
Foto: AP
Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bawah Dinasti Mogul, sebagaimana di bawah rezim-rezim Islam, komunitas agama monoteis memiliki undang-undang sendiri dalam persoalan sipil seperti pernikahan. Hukum pidana berlaku sama untuk semua orang.

Kebijakan Sultan Akbar tentang toleransi bergama berkembang lebih jauh melampaui versi Islam yang sangat liberal, yang pernah diusulkan oleh Babur. Akbar mencabut beberapa aspek seputar hak- hak Islam yang bersifat diskrimintaif terhadap agama-agama lain.

Ia melarang konversi ke dalam Islam secara paksa. Setelah melakukan suatu pemeriksaan (1578) terhadap hibah-tanah untuk yayasan agama, Akbar menarik kembali sejumlah hibah yang diberikan kepada lembaga-lembaga Islam yang dianggap tidak sah.

Ia juga menghapuskan pajak untuk orang kafir dzimmi yang diskrmintasif. Akbar mengakhiri tradisi agama yang telah lama berjalan yang mempertahankan hak-hak istimewa umat Islam.

Selanjutnya kerajaan Mogul dipimpin oleh Jahangir (1605-1627) dan Syah Janan (1628-1658). Pelaksanaan hukum Islam secara lebih ketat diterapkan pada masa kekuasaan Syah Janan yang bergelar pilar Syariat. Ia melarang pembangunan tempat-tempat ibadah non-Islam.

Ia memulai jihad melawan para pemimpin Hindu dan memperluas kerajaan Mogul hingga India Selatan. Ia memperkenalkan kembali ortodoksi Sunni ke masayarat dan berupaya membagun satu sistem hukum yang bersatu berdasarkan Mazhab Hanafi. Dan ia juga mulai memberlakukan pajak bagi penduduk non-Muslim.

Sufi

 

Menurut Rachana Rao Umashankar dalam disertasinya untuk University of North Carolina berjudul Defending Sufism Defining Islam Asserting Islamic Identity in India, ia menjelaskan pentingnya gerakan sufistik dalam menampilkan wajah Islam di India.

Di India, menurut Rao, para salik memainkan peran penting baik bagi kaum Muslim maupun non-Muslim India. Bagi non-Muslim, para sufi hadir sebagai tokoh kharismatik yang diyakini memiliki kekuatan supranatural, semisal untuk menyebuhkan penyakit atau mengucapkan doa- doa mujarab.

Pendekatan seni dan sastra juga meninggalkan kesan positif Islam di negeri tersebut. Sejumlah bangunan kebanggaan nasional India merupakan warisan kejayaan Islam. Sebut saja Taj Mahal, Benteng Agra, atau makam para khan di Delhi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement