REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku memberikan sanksi kepada banyak pegawai di lingkungan Pemprov DKI atas ketidakdisiplinan yang dilakukan. Namun, Anies tak ingin memublikasi sanksi yang diberikan karena dinilai hanya akan mempermalukan yang bersangkutan.
"Saya itu sudah banyak kasih sanksi tapi nggak saya umumkan. Mengapa, karena saya tidak ingin mempermalukan orang," kata dia di Jakarta, Kamis (1/2).
Dia mengaku banyak pegawai yang memegang jabatan sebagai 'kepala' digeser dan dirotasi. Cara itu dia dilakukan sekaligus sebagai pembinaan agar yang bersangkutan mengubah perilaku untuk taat terhadap segala aturan dan disiplin kepegawaian.
Anies mengatakan, sanksi diberikannya sebagai teguran dari atasan kepada bawahan untuk mendisiplinkan, bukan mempermalukan di depan umum. Yang terpenting, menurutnya, perubahan perilaku dari yang bersangkutan untuk menunaikan kewajibannya secara bertanggung jawab.
"Bukan gubernurnya kelihatan heroik karena mecatin orang," ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.
Menurutnya, sanksi akan diberlakukan kepada siapa pun yang melanggar. Tak peduli kepada mereka yang di lapangan ataupun yang membawainya. Anies menegaskan hal tersebut sebagai jawaban atas isu adanya jual beli tenda untuk PKL di Tanah Abang.