REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Pengangkutan logistik melalui jalur kereta api dari Wuhan ke Eropa diperkirakan meningkat 30 persen pada 2018. Wuhan Han'ou International Logistics Co menyatakan, sekitar 500 kereta barang diperkirakan melaju ke Eropa pada 2018 dibandingkan dengan 2017 yang sejumlah 377 kereta.

Dilansir Xinhua, Jumat (2/1), Stasiun Wujiashan merupakan titik awal untuk layanan pengiriman kereta api dari Wuhan ke Eropa. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api untuk kedatangan dan keberangkatan. Rencananya dipasang dua jalur tambahan pada bulan ini, sehingga menjadi lima jalur kereta api.

General Manager Wuhan Han'ou International Logistics Co, Wu Guangming mengatakan, penambahan rel kereta api tersebut untuk memenuhi peningkatan permintaan transportasi logistik. Menurutnya, perusahaan tidak hanya melayani pengiriman barang dari provinsi-provinsi di sekitar Wuhan tetapi juga daerah lain seperti Cina timur laut, Mongolia Dalam, Xinjiang, dan Guangdong. Perusahaan ini berencana membuka rute baru dari Wuhan ke Ukranina, Turki, dan Iran.

Mulai 2012 Wuhan Han'ou International Logistics Co telah menjalankan 16 rute kereta api ke sejumlah kota di Eropa. Diantaranya Pardubice di Republik Ceko, Gorzow di Polandia, Moskow di Rusia, Hamburg dan Duisburg di Jerman, serta Lyon di Perancis.

Produk-produk yang dikirim dari Wuhan ke Eropa antara lain mobil, komponen elektronik, produk baja, serat optik, dan kabel. Sementara, ketika kembali dari Eropa, kereta barang tersebut juga membawa produk lain seperti susu dan angur.

Secara keseluruhan, layanan kereta api Cina-Eropa tersedia di 28 kota di Cina dan 29 kota di 11 negara Eropa. Sekitar lebih dari 4000 perjalanan kereta api telah dilakukan antar kota-kota di Cina dan Eropa sejak pertama kali beroperasi yakni pada 2011. Jalur kereta api Cina-Eropa diluncurkan pada 2011 dengan jalur dari Chongqing yang berada di wilayah Cina barat daya menuju Duisburg, Jerman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika