REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debit air di bendung Katulampa, Bogor yang terus meningkat, membuat aliran Kali Ciliwung meluap dan menyebabkan banjir di wilayah Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (5/2). Lurah Kampung Melayu, Setiawan mengatakan di daerahnya ada empat RW yang terkena dampak meluapnya kali Ciliwung, di antaranya yaitu RW 04, RW 05, RW 07 dan RW 08.
"Wilayah Kampung Melayu sebagian tergenang. Air mulai masuk itu pukul 03.00 WIB," kata Setiawan.
Beberapa RW di wilayah Kampung Melayu yang tergenang banjir memiliki ketinggian air bervariasi. Ketinggian air mulai dari 60 centimeter sampai dengan 100 centimeter, katanya.
"Jadi di beberapa wilayah mempunyai ketinggian air yang berbeda. Berkisar mulai 60 sampai 100 cm," kata Setiawan.
Saat ini warga sekitar Kampung Melayu yang terendam banjir belum memutuskan untuk mengungsi. Warga masih memilih untuk menetap di rumahnya masing-masing sambil menunggu air surut, katanya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya menyampaikan hujan deras yang berlangsung sejak Minggu (4/2) hingga saat ini di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor telah menyebabkan debit Sungai Ciliwung meningkat.
Tinggi muka air di Bendung Katulampa telah mencapai 220 centimeter pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB, sehingga menyentuh pada level Siaga I atau level tertinggi dari tingkatan banjir. Pada pukul 09.00 WIB, naik menjadi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 WIB menjadi 240 centimeter.
Level Siaga I di Bendung Katulampa jika tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 centimeter. Hujan masih berlangsung di wilayah Bogor sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung. Dengan status Siaga I Bendung Katulampa, maka warga di sekitar Sungai Ciliwung diimbau untuk waspada.