REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keahlian membuat falaj membutuhkan berabad-abad untuk berkembang. Salah satu risalah tentang bagaimana cara menggali saluran ini, membuat perhitungan dan alat-alat untuk melakukan survei ditulis pada awal tahun 1000 M oleh Abu Bakar Muhammad bin al-Hasan al-Hasib al-Khariji.
Di dalam risalah tersebut dijelaskan tiga metode dengan tingkat yang berbeda untuk mengukur kemiringan secara akurat. Salah satunya diciptakan Abu Bakar sendiri.
(Baca: Mengenal Falaj, Sistem Irigasi Air Bawah Tanah)
Penggalian mulai dilakukan bukan di tempat di mana sumber air mengalir sebab tidak mungkin menggali di lokasi tersebut. Penggalian dilakukan di bagian ujung bawah sedalam kurang lebih 50 meter. Ini berarti lantai saluran harus naik perlahan ke arah sumber air. Untuk memastikan hal ini, pengukuran ulang harus dilakukan.
Setiap 18 sampai 137 meter, poros atau terowongan vertikal yang menyediakan akses ke falaj harus digali sehingga kotoran akibat galian bisa dibersihkan. Sebuah poros harus digali setiap 20 atau 30 meter.
Skema pembuatan falaj
Sebagian untuk menghilangkan tanah dan sebagian untuk memudahkan pemeliharaan di masa depan. Saluran harus dilapisi dengan semen yang tahan air (sarqoj) untuk mencegah erosi dan kehilangan air.
Pada abad pertengahan, para pekerja dibayar berdasarkan berat dari bahan galian. Terowongan juga berfungsi menyediakan udara bagi pekerja yang menggali dan membersihkan saluran air. Para pekerja menguji udara dengan menyalakan lampu minyak. Jika api berkedip dan mati, artinya lebih banyak air diperlukan.
Pengembangan sistem falaj.
Bagian paling berbahaya dari melakoni pekerjaan ini adalah ketika pekerja mulai mendekati sumber air atau tanah yang mengandung air. Air sering kali mengalir ke ruang saluran yang terbatas. Biasanya lebarnya kurang dari satu meter dan tidak terlalu tinggi.
Beberapa falaj harus benar-benar dibersihkan secara rutin setiap 30 tahun sekali. Terkadang jika air merembes karena penipisan atau terdapat lubang, falaj harus ditinggalkan dan tidak dipakai lagi. Atau bisa juga menggali sumur lebih dalam.
Karena menghabiskan biaya yang cukup mahal, biasanya seluruh masyarakat menanggung biaya ini bersama-sama. Di Oman, sebagian air yang berasal dari falaj dijual kepada masyarakat lain dan uangnya digunakan untuk membiayai pemeliharaan.
(Baca: Peran Penting Konstruksi Falaj)