Senin 05 Feb 2018 15:47 WIB

Longsor, Jalur Kereta Sukabumi-Bogor Terputus

Tanah amblas mencapai kedalam 40 meter, sehingga rel kereta api menggantung.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Bayu Hermawan
Tanaj longsor (ilustrasi)
Foto: bpbd.kuningankab.go.id
Tanaj longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Tanah longsor yang terjadi pada Senin (5/2), mengakibatkan terputusnya jalur kereta api Sukabumi-Bogor. Jalur yang terputus beradai di KM 13.800 dari Stasiun Batu Tulis, Kampung Maseng, RT 02/08, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Bogor.

Kapolsek Cijeruk Kompol Saifudin Ibrahim mengatakan, tanah amblas terjadi sekitar pukul 12.48 WIB, dengan kedalaman mencapai 40 meter. "Akibatnya, rel kereta api tergantung. Selain itu, tiga bangunan rumah milik warga pun ikut amblas," ujarnya Republika.co.id, Senin (5/2) sore.

Kejadian ini mengakibatkan setidaknya tujuh korban, yakni Inggit (23 tahun), Anggi (20 tahun), Ihsan (12 tahun), Jana Als Dori (40 tahun), Enur (35 tahun), Asep Tajudin (40 tahun) dan Ilham (14 tahun). Mereka mengalami luka ringan sampai berat dan telah dibawa ke Puskesmas Caringin.

Berdasar keterangan warga, Saifudin menjelaskan, masih ada setidaknya enam korban yang belum ditemukan. Di antaranya, Nani (30 tahun) dan sang suami, Asep (45 tahun) serta keempat anak mereka, yaitu Alan (17 tahun), Aurel (2 tahun), Aldi (8 tahun) dan Adit (9 tahun).

"Saat ini, petugas belum bisa melakukan evakuasi korban mengingat lokasi longsoran yang membutuhkan penanganan alat berat. Di sisi lain, tanah masih labil, jadi dikhawatirkan terjadi longsor susulan," katanya.

Sampai saat ini, jajaran kepolisian bersama petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta pihak terkait lain terus berupaya mendata korban sembari mengevakuasi korban yang belum ditemukan. Garis polisi sudah dipasang untuk mencegah masyarakat masuk ke area kejadian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement