REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Bendungan Katulampa Bogor sempat dinyatakan berstatus siaga I. Ketinggian air di Katulampa yang melebihi 240 sentimeter selama lebih dari 30 menit ini hampir sama dengan kejadian pada 2013 silam yang membuat DKI Jakarta mengalami banjir besar.
"Kondisi ini terakhir kali terjadi di Katulampa pada 2013. Jadi, di Katulampa pernah terjadi beberapa kali di atas 220 sentimeter (Siaga I) tapi di bawah 30 menit. Kalau yang di atas 30 menit baru kejadian sekarang," kata Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota, Senin (5/2).
Anies menyatakan, semua pompa yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI siap dioperasikan saat air 'kiriman' dari Bogor tiba di Jakarta yang diperkirakan sampai dalam beberapa jam ke depan.
Menurut Anies, yang perlu diantisipasi saat volume air di hulu besar yakni memastikan hilirnya aman. Muara untuk pembuangan air ke laut harus dipastikan aman. Artinya, kata Anies, volume air dari hulu yang begitu besar tidak boleh terhambat ketinggian permukaan air laut.
Pada Senin siang, lanjut Anies, ketinggian permukaan air laut di Marina, Jakarta Utara adalah 184 sentimeter dan di muara sungai adalah 185 sentimeter. Pintu-pintu air itu seluruhnya dalam kondisi dibuka penuh.
Anies mengatakan, di hilir sudah disiapkan lebih dari 30 pompa mobile yang siap bergerak kapan saja. Sementara pompa stasioner di hilir lebih dari 200 unit dalam kondisi siaga. Semua siap untuk memompa air jika ada masalah banjir.