REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penyakit yang menyerang bagian pencernaan menyebar di Olimpiade Musim Dingin 2018 yang berlangsung di Korea Selatan. Hingga Kamis (8/2) kemarin 128 kasus norovirus yaitu infeksi menular yang menyebabkan muntah dan diare dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Penyakit Korea terjadi di lokasi Olimpiade.
Di Amerika sendiri kasus norovirus terjadi sebanyak 19 hingga 21 juta kasus setiap tahunnya. Hal ini terjadi untuk rata-rata setiap tahunnya dan dikonfirmasi oleh Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (CDC) A.S.
Virus ini memang dapat menyebar dengan sangat mudah dan sebagian besar gejalanya terjadi dengan sangat cepat. Hal ini bisa terjadi dengan kemungkinan seseorang yang pertama kali mendapatkan virus ini muntah di sebuah tempat yang tidak seharusnya kemudian partikel virus menyebar ke berbagai tempat.
Partikel norovirus ini memang dapat bertahan selama berhari-hari di luar tubuh manusia. "Virus ini pada dasarnya memiliki semua atribut agen infeksi yang ideal. Sangat menular, produktifitas cepat, terus berkembang biak, menyebabkan timbulnya keterbatasan imun dan sedikit ganas, sebagian besar selnya yang terinfeksi bisa cepat pulih, sekaligus mempertahankan kerentanan penyakit yang lebih besar," ujar Dr Aron Hall, seorang ahli epidemiologi dalam tim gastroenteritis virus di CDC dilansir dari Live Science, Sabtu (10/2).
Dengan kata lain virus dapat menyebar dengan mudah dan cepat. Hal ini akan terus berkembang untuk menghindari sistem kekebalan tubuh. Virus ini tidak membunuh manusia, namun membuat manusia merasa sakit agar terus menyebarkan virus dan kemudian merasa pulih untuk terus hidup sebagai inang yang potensial.
Dalam sebuah editorial, Hall mencatat beberapa karakteristik yang membuat norovirus menjadi begitu dahsyat. Pertama setidaknya dibutuhkan 18 partikel virus untuk membuat seseorang merasa sakit, mengingat orang sakit dapat melepaskan hingga lima miliar partikel virus dalam satu gram kotoran.
Selanjutnya, selain bisa bertahan dalam perjalanan panjang diluar tubuh manusia, partikel norovirus dapat bertahan dalam kondisi yang sulit, termasuk didalamnya mengalami pembekuan, dipanaskan, serta dikenai desinfektan kimia biasa. Terlebih ada banyak cara yang dapat disebarkan oleh norovirus, termasuk dengan menelan makanan atau air yang terkontaminasi, menangani benda lain yang terkontaminasi, serta menelan partikel aerosol.
Akhirnya, karena virus norovirus ini berkembang dengan sangat cepat, orang yang sudah terkena tidak mungkin bisa membangun kekebalan terhadap virus tersebut. Orang yang sudah terkena memiliki kemungkinan untuk terinfeksi yang kedua kalinya.