Selasa 13 Feb 2018 14:52 WIB

Pembimbing yang Sa'i Baca Pancasila Meminta Maaf

Ia menghapus video yang sempat viral tersebut

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembimbing ibadah umrah yang videonya viral karena membaca Pancasila saat sa'i meminta maaf pada publik. Dalam akun Facebook-nya, Selasa (13/2) ia mengaku khilaf. Ia pun menghapus video yang sempat viral tersebut.

 

Pemilik akun Said Humaidy Aba Nick ini tampak memberikan pernyataan di depan Ka'bah menggunakan ihram. "Saya benar-benar minta maaf, itu murni khilaf," kata dia dalam video livenya seperti dikutip Republika.

 

Ia juga mengatakan pengalaman spiritualnya ini tidak untuk jadi tuntunan. Ia pun tidak ada maksud untuk menghina Pancasila maupun agama. "Tidak ada rasa riya, cari sensasi apalagi sombong," katanya.

 

Said memohon maaf yang setulus-tulusnya dan menghapus video tersebut. Ia juga meminta agar tidak ada lagi yang menyebarkan videonya. Selanjutnya, ia berterima kasih karena sudah peduli dan mengingatkan.

 

"Meski dengan cara dan kalimat yang berbeda-beda, saya merasakan rasa kasih sayang yang dikirimkan Alloh padaku," katanya. Said pun mengakui kekhilafan tersebut dan meminta dimaafkan.

 

Ketua Bidang Dakwah MUI, Cholil Nafis sempat menyampaikan pada Republika bahwa deklarasi Pancasila saat sa'i kurang etis. Sebaiknya di dalam Sa'i itu membaca doa yang sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

 

"Memang tidak ada bacaan-bacaan khusus yang jadi sarat sah umrah, akan tetapi sesuai filosopi sa'i kita meniru perjuangan Siti Hajar," katanya. Cholil mengatakan deklarasi Pancasila itu kurang tepat dan kurang etis, meski tidak membatalkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement