REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar tak mengorbankan persaudaraan dan persatuan antarwarga saat penyelenggaraan pilkada serentak nanti digelar. Jokowi mengatakan, perbedaan pilihan setiap warga merupakan hal yang wajar di setiap penyelenggaraan pilkada.
"Jangan sampai karena pilihan gubernur, bupati, wali kota karena beda pilihan politik jadi tidak rukun antar tetangga, antarkampung," kata Presiden saat pembagian sertifikat hak tanah di Ambon, Rabu (14/2).
Sebagai negara yang majemuk dan beragam, Jokowi meminta agar masyarakat menjaga rasa persaudaraan dan persatuan. Ia tak ingin rasa persaudaraan justru dirusak karena perbedaan pilihan politik. "Ini adalah proses demokasi tiap lima tahun sekali. Jangan dikorbankan persaudaraan kita gara-gara ini. Jangan, terlalu mahal biayanya," kata Jokowi.
Presiden juga mengingatkan agar masyarakat tak mudah terprovokasi oleh para politikus. Sehingga menyebabkan terjadinya keretakan kerukunan. "Jangan sampai bapak ibu dikompori oleh politikus. Kemudian menjadi retak antar tetangga antar kampung," tambahnya.
Ia pun kemudian menceritakan konflik yang terjadi di Afghanistan yang masih terjadi hingga kini. Konflik itupun menyebabkan perpecahan dan kemunduran di negara tersebut.
Saat bertemu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dia berpesan kepada Presiden Jokowi agar menjaga kerukunan dan perdamaian di Indonesia. "Jangan sampai kayak Afghanistan. Kalau sudah seperti itu sulit sekali untuk merukunkannya," tambahnya.