REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok Farah Mulyati mengajak generasi muda untuk terjun menjadi petani. Keterlibatan pemuda yang mengerti teknologi diharapkan membawa angin segar bagi dunia pertanian.
"Selama ini pertanian masih mengandalkan cara-cara manual," ujar Farah Mulyati di Balai Kota Depok, Kamis (15/2).
Menurut Farah, memang saat ini lahan di Kota Depok semakin terbatas. Namun, hal itu bisa diantisipasi dengan teknologi pertanian perkotaan yang sedang berkembang. "Nah, saat ini yang menjadi tantangan kami adalah mengajak generasi muda agar mau terjun ke sektor pertanian, ini sebagai salah satu upaya mempertahankan keberlangsungan pertanian di Kota Depok," ucapnya.
Farah menjelaskan, pekerjaan sebagai petani tidak melulu harus terjun untuk membajak sawah atau pun berkotor-kotoran seperti dahulu. Melalui teknologi yang semakin canggih, masyarakat bisa menjadikan sektor pertanian sebagai harapan masa depan.
"Kami harapkan pemuda ke depan bisa menjadi petani perkotaan atau urban farming. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti menerapkan tanaman vertikultur, hidroponik, vertikal garden, tanaman buah dalam pot, maupun kebun atap rumah. Jika bidang ini ditekuni, bisa sangat menjanjikan ke depannya. Pemuda harus bisa melihat peluang tersebut," kata Farah menjelaskan.
Farah mengimbau kepada kelompok tani yang tersisa untuk mengajak masyarakat menggeluti usaha pertanian. Diharapkan melalui ajakan tersebut, dapat melahiran petani-petani muda yang berbakat dan memiliki segudang inovasi.
Saat ini terdapat sebanyak 136 kelompok tani di Depok dengan anggota mencapai 1.120 orang. "Diharapkan petani tersebut mampu bertahan dan menularkan ilmu pertanian, serta mengajak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian agar regenerasinya terus ada," kata dia berharap.