REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh pihak untuk senantiasa membiarkan masyarakat untuk memilih dengan baik dalam pemilu. Karena, menurutnya, pemilu merupakan hak masyarakat Indonesia.
"Pemilihan umum yang punya hak masyarakat Indonesia. Biarkan mereka memilih dengan baik," ujar Megawati dalam sambutan singkat seusai pengundian nomor urut partai peserta pemilu 2019, di Jakarta, Ahad (18/2) malam.
Megawati menekankan sudah banyak persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dia menekankan tidak perlu melakukan hal-hal bersifat suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) demi kesejahteraan rajyat Indonesia secara menyeluruh.
"Supaya NKRI tetap berdiri dengan baik," kata Megawati.
Megawati mengingatkan pemilu telah berlangsung sejak 1955. Kala itu jumlah partai politik mencapai 172 partai.
Kemudian jumlahnya menyusut menjadi 10 partai pada awal 1970, dan menjadi tiga partai sepanjang periode 1977-1997. "Saya masih ingat, saya PDI, ada Golkar dan ada PPP. Waktu itu PKB belum ada," ujar Megawati disambut tawa peserta acara pengundian nomor urut parpol.
Selanjutnya, kata Megawati, dalam pemilu di era reformasi jumlah partai politik bertambah dan berkurang secara dinamis. Hingga pada 2019 nanti, telah ditetapkan terdapat sebanyak 14 partai politik peserta pemilu.
"Maksud saya reminding, berarti kita berpemilu itu yang punya hak masyarakat Indonesia. Biarkan mereka memilih dengan baik," jelas Megawati.