REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nomor urut parpol seringkali dikait-kaitkan dengan mitos. Tapi sering pula nomor urut ini menjadi alat branding untuk mempermudah masyarakat pemilih mengenali parpol mereka.
Anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo pun, juga bisa bikin analisa gotak-gatik-gatuk (menghubung-hubungkan, Red) terhadap nomor urut partainya. "Ini yg unik dari hasil undian nomor urut parpol.
Pertama, nomor urut Gerindra dan PAN kalau digabung menjadi 212. Koq bisa kebetulan seperti ini. Jangan-jangan Gerindra dan PAN itu memang jodoh," kata Dradjad sambil tertawa, Senin (19/2).
Lalu ditanya tentang nomor urut yang diperoleh PDIP, yaitu nomor urut 3, Dradjad berseloroh "Seperti (nomor urut PDI) jaman Orde Baru. Orde Baru rasa PDIP kah?.
Ketiga, PDIP “dijepit” Golkar dan partai yang dilahirkan oleh tokoh-tokoh Golkar. Nomor urut 2-7 kan semuanya lahir dari Golkar jaman Orde Baru," kata Dradjad lagi-lagi sambil bercanda.
Sedangkan untuk PKB yang mendapat nomor urut 1 dan PPP nomor 10, Dradjad mengatakan keduanya selama ini bersaing keras merebut suara warga NU. "Saya tidak terbayang bagaimana nanti adu plesetan khas Nahdliyin antar keduanya soal nomer 1 dan 10 ini," ungkap Dradjad.
Susunan nomor urut parpol yang lolos ke Pemilu 2019:
1. PKB
2. Gerindra
3. PDIP
4. Golkar
5. NasDem
6. Partai Garuda
7. Partai Berkarya
8. PKS
9. Perindo
10. PPP
11. PSI
12. PAN
13. Hanura
14. Partai Demokrat