Selasa 20 Feb 2018 21:30 WIB

Jari Anak 13 Tahun Putus Akibat Dikeroyok dan Dicelurit

Dari tiga orang tersangka, satu di antaranya masih berusia 12 tahun.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Israr Itah
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak
Foto: pixabay
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Anak

REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL -- Unit VI Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan menangkap pelaku kekerasan terhadap anak di bawah umur. Dari tiga orang tersangka, satu di antaranya masih berusia 12 tahun.

Ketiga tersangka, yakni RA (19), R (21), dan AB (12). Awalnya, tersangka RA terlebih dahulu ditangkap pada Senin (19/2) di Gang H. Kana Kelurahan Peninggilan, Ciledug Kota Tangerang oleh petugas dengan cara eliciting (medsos) dan dilanjutkan dengan penyamaran.

"Penangkapan dapat dilakukan dengan mengedepankan peran penyidik yang terlebih dahulu melakukan eliciting (medsos) dan penyamaran untuk melakukan pertemuan. Akhirnya, tersangka dapat ditangkap," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKBP Ahmad Alexander Yurikho Hadi, Selasa (20/2).

Penangkapan terhadap tersangka RA kemudian dilanjutkan dengan pengembangan. Hingga akhirnya dua tersangka lainnya dapat tertangkap. Bukti penangkapan tersebut adalah hasil visum dan baju bernoda darah milik korban.

Sebelumnya, terjadi kekerasan fisik pada korban, Firza Herryson (13) yang menyebabkan salah satu jari di tangan kirinya harus diamputasi. Tersangka mengarahkan celurit ke kepala korban namun ditangkis dengan tangan sehingga menyebabkan jari manis korban putus.

Peristiwa yang menyebabkan korban cacat permanen tersebut terjadi Sabtu (21/10). Kemudian, kakak korban melaporkan tindak kekerasan tersebut.

"Kejadian kekerasan bermula saat korban sedang nongkrong bersama para saksi di TKP lalu para tersangka bersama temannya tiba-tiba menuduh korban telah memukul teman pelaku kemudian pelaku bersama teman temannya memukuli korban dan saksi dengan menggunakan celurit," ujar Ahmad.

Saat ini, ketiga tersangka telah diamankan di Mapolres Tangsel. Selanjutnya, polisi juga akan memeriksa salah satu tersangka yang masih di bawah umur dengan dampingan dari Bapas Kemenkumham dan P2TP2A.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement