Rabu 21 Feb 2018 22:48 WIB

Kader Partai Pengusung Cabut Dukungan, Ini Komentar Emil

Dukung mendukung dalam demokrasi itu adalah hak individu.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Pasangan Cagub-Cawagub Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum
Pasangan Cagub-Cawagub Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Ridwan Kamil menyatakan tidak mempermasalahkan kader beberapa partai pengusungnya yang menyatakan mengalihkan dukungan dalam Pilgub Jawa Barat. Dia mengatakan, dukung mendukung dalam demokrasi itu adalah hak individu.

Ridwan menyebutkan empat partai pengusung sudah solid mendukung pasangan Ridwan - Uu (Rindu). Perbedaan dukungan politik antarkader dalam partai merupakan urusan internal. "Kalau sudah membawa bendera partai itu sebaiknya diselesaikan secara administrasi di partai," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/2).

Menurutnya, ia hanyalah calon yang telah diusung. Rindu akan lebih fokus pada program dan membuat gagasan positif untuk memenangkan Pilkada Jabar 2018. "Kapasitas saya cuma pengantin, kalau wedding organizer-nya bermasalah ya diselesaikan oleh wedding organizer. Kami akan fokus dengan program kami, bertemu masyarakat, bersilahturahmi, mendengar aspirasi dan mencari solusi untuk masalah rakyat menuju perubahan lebih baik," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kader parpol politik pengusungnya mengalihkan dukungannya ke Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Pada Senin (19/2), beberapa kader dari Partai Hanura, PKB dan PPP mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Deddy - Dedi di sebuah restoran di Bandung.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Rindu, Saan Mustopa mengatakan, berpindahnya dukungan dari beberapa kader partai pengusung Rindu, itu hak mereka untuk menentukan pilihan. "Itu hak politik masing-masing, dan tidak bisa dilarang. Kegiatan itu tidak ada pengaruhya terhadap partai pengusung Rindu," ujarnya.

Saan mengungkapkan, sebenarnya kepada pasangan Rindu pun ada permintaan untuk menerima dukungan dari partai-partai pasangan calon lain. Hanya saja pasangan Rindu, tidak mau menerima dukungan itu, karena kita menghormati internal masing-masing partai sekaligus menghormati pasangan cagub/cawagub lainnya. "Ada yang datang khusus ke saya, tapi kita tidak mau menerima dukungan partai-partai tersebut," ungkap Saan.

Terkait kasus tersebut, Saan melanjutkan, jika memang Bawaslu mensinyalir ada dugaan pelanggaran, silakan ditindaklanjuti oleh Bawaslu. Menurut dia, partai-partai pengusung memiliki mekanisme internal terkait hal peristiwa tersebut.

"Kami mempersilakan jika partai-partai pengusung akan memanggil anggota/kader yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Masalah tersebut adalah masalah internal partai, maka partailah yang dapat menyelesaikannya," kata dia.

Menurut dia, dari semua ketua partai pengusung, tidak ada struktur partai pengusung Rindu yang ikut dan terlibat dari kegiatan tersebut. Kalaupun ada, maka yang hadir hanya anggota-anggota itu pun hanya sebagian kecil saja.

"Kehadiran mereka tidak memengaruhi soliditas internal masiang-masing partai, apalagi terhadap bangunan koalisi Rindu, dan terhadap pasangan calon. Semua partai pengusung Rindu hingga saat ini masih solid," ujar Saan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement