REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan membentuk tujuh Kampung Keluarga Berencana (KB) di tiap distrik di Kabupaten Asmat. Jumlah Kampung KB yang ada di Provinsi Papua saat ini sebanyak 258 Kampung KB yang tersebar di 28 Kabupaten.
"Di Asmat belum ada, dalam waktu dekat kita akan bentuk. Di Asmat ada tujuh distrik yang akan dibentuk, satu distrik satu Kampung KB," kata Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sigit Priohutomo di Timika, Jumat (23/2).
Sigit menjelaskan ada enam kabupaten yang termasuk dalam kategori dengan angka kekerdilan pada anak yang tinggi di Papua. Melalui Kampung KB tersebut diharapkan akan menjadi pusat integrasi berbagai program pemerintah mulai dari peningkatan kesehatan, pendidikan, program padat karya tunai berbasis dana desa, penyediaan akses air bersih dan sanitasi, dan ketahanan pangan.
Sigit menjelaskan persoalan terkait kependudukan dan KB di Asmat ialah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu cukup banyak dengan jarak kelahiran yang rapat.
"Persoalannya bukan cuma banyak anak, tapi juga rapatnya jarak kelahiran. Bayangkan 25 tahun punya anak delapan, yang hidup cuma enam. Setiap tahun berarti hamil dan melahirkan," kata Sigit.
Sementara itu Petugas Lapangan KB (PLKB) yang dimiliki untuk Kabupaten Asmat baru 12 orang. Seluruh PLKB tersebut memiliki tugas untuk memberikan penyuluhan dan edukasi tentang KB dan kesehatan keluarga di 23 distrik di Asmat. Selain itu petugas lapangan juga memiliki kendala geografis di mana wilayah tiap distrik Kabupaten Asmat hanya terhubung dengan sungai-sungai.