REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pertanian membuka peluang impor benih bawang putih untuk mewujudkan swasembada bawang putih pada 2019. Namun negara pengekspor dibatasi hanya empat negara.
Direktur Jenderal Hortikultura Spudnik Sujono mengatakan, empat negara tersebut yakni Mesir, India, Yunan (Cina) dan Taiwan. "Wilayah tersebut berada sejajar sehingga dinilai cocok untuk ditanam di Indonesia," katanya dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Hortikultura, Selasa (27/2).
Impor terpaksa dilakukan karena keterbatasan saat ini terhadap varietas lokal. Kendati melakukan impor, pemerintah melalui PT Pertani diperintahkan untuk membeli dan menyalurkan benih dengan mengutamakan benih lokal. Benih impor diakui Spudnik sebatas memenuhi kekurangan.
Uji coba lapangan pun telah dilakukan. Tadinya, benih bawang putih asal Cina bagian utara turut masuk dalam uji coba. Namun hasilnya buruk karena tanaman tumbuh tanpa umbi. Sementara untuk benih impor lainnya cukup baik meski perlu adaptasi lagi. "Yang Cina bagian utara itu tidak mungkin (digunakan). Saya tidak rekomendasikan," ujar dia.
Benih impor yang diharapkan mampu memiliki produktivitas tanaman sebesar lebih dari 12 ribu ton konde basah bawang putih per hektare. Guna mewujdukan swasembada bawang putih pada 2019, sedikitnya diperlukan lebih dari 26ribu hektare lahan ditanam tahun ini.
Spudnik menambahkan, hingga saat ini pertanaman bawang putih sudah dilakikan pada lahan 12 ribu hektare dan diperkirakan akan panen dalam waktu dekat. "Nah itu jd benih lagi.Kalau masih kurang kita akan masukan impor benih sesuai dengan prosedur," kata dia.