REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah memberikan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden 2019, PDIP kini tengah mengkaji bakal calon wakil presiden yang akan dijadikan sebagai pendamping Jokowi nanti. Menurut Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani, tak sedikit nama baik yang berasal dari internal partai maupun eksternal partai yang masuk dalam kajian ini.
"Banyak lebih dari 5, kadang-kadang kita bicara 10, kadang mengerucut 2, ya itu tergantung bagaimana kita melihat sosok tersebut dari hari ke hari, berminggu-minggu, berbulan ke depan, kemudian bersangkutan mempunyai kapabilitas dan kapasitas yang nantinya bisa kami tampilkan punya visi dan misi sama dengan Capres 2019," jelas Puan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (27/2).
Salah satu nama yang tengah dikaji untuk menjadi pendamping Jokowi, yakni nama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Namun, Puan menyampaikan, hingga kini PDIP juga belum pernah menanyakan kesediaan Jusuf Kalla terkait menjadi bakal calon wapres 2019, mengingat terdapat aturan perundang-undangan yang membatasi jabatan.
"Ya Pak JK masuk dalam pengkajian itu, walau kita ketahui secara undang-undang konstitusi memang ada batasan jabatan, tapi kita lihat juga kemudian Pak JK masih berkenan, kita juga belum pernah tanya," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut Puan, PDIP juga akan memberikan kejutan terkait nama bakal cawapres 2019 ini. Nama-nama yang hingga kini belum muncul, kata dia, kemungkinan akan muncul saat pengajuan bakal calon capres dan cawapres mendatang.
"Internal kita kaji, eksternal kita kaji, bahkan mungkin nama yang belum keluar muncul, nanti akan muncul, 6 bulan ke depan banyak kejutan yang terjadi," kata Puan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, baik Jokowi maupun PDIP memiliki kriteria bakal cawapres 2019 yang akan menjadi bahan pertimbangan. Yang terpenting, kata Puan, calon pendamping Jokowi nantinya juga memiliki visi dan misi yang sama dengan capres 2019. Sehingga kepemimpinan pada periode selanjutnya pun dapat lebih baik.
"Ya kalau Pak Jokowi Insya Allah terpilih kembali, tentu saja itu periode di mana harus bisa memberikan kontribusi yang lebih baik dari periode yang pertama ini," ujarnya.
Menurut Puan, hingga kini pun partai pendukung Jokowi lainnya juga belum mengajukan nama yang akan disandingkan dengan Jokowi nanti sebagai bakal cawapres 2019. Kendati demikian, ia mengaku komunikasi dengan partai-partai pendukung lainnya sudah dilakukan.
"Silahturahmi sudah kami lakukan tapi belum ada tuh yang kasih nama yang akan maju cawapres dari partai-partai tersebut untuk bisa kemudian diusulkan," kata dia.