REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen. Dengan angka tersebut, tingkat inflasi untuk tahun kalender adalah 0,79 persen.
Sementara, jika dibandingkan dari tahun ke tahun atau year on year (yoy), tingkat inflasi mencapai 3,18 persen. "Dengan cuaca yang kurang bagus. Inflasi ini lumayan baik," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Kamis (1/3).
Suhariyanto mengatakan, dari 82 kota yang dipantau, 55 kota mengalami inflasi sementara 27 kota mengalami deflasi. Inflasi Februari 2018 lebih rendah dibandingkan inflasi pada Februari 2017 yang sebesar 0,23 persen. Akan tetapi, tingkat inflasi Februari 2018 lebih tinggi dibandingkan Februari 2016 karena terjadi deflasi sebesar 0,09 persen.
Suhariyanto mengaku, kenaikan harga terjadi di seluruh kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yakni sebesar 0,43 persen. Kemudian, disusul oleh kelompok sandang sebesar 0,35 persen.
"Kita harap inflasi bisa terjaga agar bisa sesuai dengan target APBN," ujar Suhariyanto.