REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 1.000 personel gabungan akan dikerahkan sepanjang pelaksanaan Pesta Rakyat Cap Go Meh (CGM) 2018 di Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (2/3) siang ini. Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor Kota, Kompol Fajar HK, mengatakan personel gabungan itu terdiri dari jajaran Polri, TNI, Dinas Perhubungan Kota Bogor dan instansi lainnya.
"Mereka disiagakan di seputaran lokasi kegiatan," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id.
Fajar menjelaskan, dari Polresta Bogor Kota sendiri mengerahkan 515 personel. Mereka akan disebar di beberapa titik bersama petugas gabungan lain sejak siang guna mengamankan persiapan dan pelaksanaan Cap Go Meh (CGM).
Kepolisian juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di seputaran Istana Bogor dengan menerapkan contraflow dari Tugu Kujang sampai Pintu 3 Kebun Raya Bogor. Tapi, Fajar memastikan bahwa rekayasa ini baru diterapkan apabila terjadi kemacetan.
Dengan sistem ini, kendaraan dari Baranang Siang diarahkan lurus dengan contraflow. "Jadi, mereka tidak memutar lagi di SSA (Sistem Satu Arah). Arah sebaliknya juga langsung lurus ke arah Baranang Siang karena Jalan Otista ditutup. Itu situasional," ujar Fajar.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Theofilio Francino Freitas, mengatakan rekayasa lalu lintas yang sudah pasti diterapkan di Jalan Suryakencana. Sebab, daerah ini menjadi venue pusat pagelaran CGM.
Sesuai hasil rapat koordinasi pengamanan Festival CGM 2018, Jalan Suryakencana akan ditutup 30 menit sebelum Street Festival dimulai atau sekitar pukul 13.30 WIB. "Penutupan hingga pukul 24.00 WIB," ujar Theo.
Dishub juga akan menyediakan cone atau pembatas jalan di depan Pintu 3 Kebun Raya Bogor. Cone tersebut akan digunakan untuk rekayasa lalu lintas contraflow jika nantinya terjadi kemacetan panjang.
Theo menjelaskan, cone disiapkan sebagai pemisah jalur dan memasang barrier beton di Lippo Keboen Raya Bogor yang saat ini lajurnya memiliki perbandingan tiga banding satu, yakni tiga ke arah Botani Square dan satu sebaliknya. "Ketika rekayasa menjadi 2:2, baru dibutuhkan cone," tuturnya.
Tahun ini, Festival CGM 2018 mengambil tema "Ajang Budaya Pemersatu Bangsa". Festival menampilkan berbagai bentuk kesenian dan budaya yang unik dan atraktif dari seluruh Indonesia.