REPUBLIKA.CO.ID, HATAY -- Kelompok Kurdi YPG/PKK menyerang sebuah kendaraan yang membawa anak-anak dan penumpang lanjut usia (lansia) di wilayah Afrin, di sebelah barat laut Suriah, Jumat (2/3) waktu setempat. Kendaraan diserang dengan menggunakan rudal anti-tank.
Salah seorang warga yang menjadi korban penyerangan, Ayse Hamo, mengaku melihat anggota YPG meletakkan ranjau di sekitar desanya. Ia kemudian mencoba melarikan diri ke desa yang lebih aman. Namun truk yang hendak digunakan untuk menyelamatkan diri itu malah diserang.
"Kami melihat-lihat anggota YPG menaruh ranjau di desa kami. Saat mencoba melarikan diri dengan truk, truknya malah diserang," kata Hamo seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (3/3).
Keluarga Hamo tinggal di desa dekat Kota Jandairis yang berada di sebelah barat Afrin. Setelah terjadi penyerangan, mereka dibawa ke Provinsi Hatay, Turki, oleh tentara Turki yang tengah menjalankan operasi militer di Afrin.
Dua anggota keluarga Hamo tewas akibat penyerangan tersebut, dan tiga anak laki-laki Hamo, yakni Meryem (3 tahun), Esra (7), dan Zeynep (13) serta saudara perempuannya yang berusia 30 tahun, Hatice, terluka. Para korban ini kemudian dilarikan ke rumah sakit di kota perbatasan Reyhanli di Hatay.
Hamo melanjutkan, serangan yang dilancarkan YPG membuat keluarganya terpaksa meninggalkan rumah. Anak-anaknya yang selamat, dibawa ke sebuah desa yang aman, di dekat perbatasan. "Semoga Allah beri kemenangan untuk pasukan Turki dan menyelamatkan kami dari tirani ini," ujarnya.