REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai sampai saat ini peran serta perempuan dalam kancah perpolitikan masih sangat rendah. Masih banyak perempuan yang enggan terjun ke dunia politik.
Bamsoet mengatakan hanya 17 persen keberadaan perempuan sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI periode 2014-2019. Di DPR RI, hanya sekitar 97 orang dari 560 anggota dewan yang perempuan.
Selain itu, politikus Partai Golkar itu mengingatkan hingga kini perhatian terhadap kaum perempuan masih lemah. Kaum perempuan banyak mengalami ketimpangan di bidang pendidikan, sosial, politik dan ekonomi.
Karena itu, dia mengatakan, kinerja Srikandi Pemuda Pancasila, yang mengkhususkan permasalahan kaum perempuan, harus mampu menjawab ketimpangan gender yang terjadi sampai saat ini. Bamsoet mendorong Srikandi Pemuda Pancasila untuk turut berperan agar kuota 30 persen perempuan terpenuhi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Bamsoet mengimbau kepada seluruh anggota Srikandi Pemuda Pancasila untuk dapat mengimplementasikan peran dan tanggung jawab di tengah dinamika kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. "Penuhi kuota perempuan 30 persen di setiap Parpol yang ada. Tunjukkan Srikandi Pemuda Pancasila bisa berbuat banyak bagi bangsa dan negara," ujar Bamsoet dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (4/2).
Menurutnya, Srikandi Pemuda Pancasila harus mampu memberi warna tersendiri di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain di politik, Bamsoet meminta Srikandi Pemuda Pancasila mampu meningkatkan kemampuan kepada kaum ibu dan perempuan, semisal dengan memberikan berbagai pelatihan.
"Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, kita harapkan kaum ibu dan perempuan dapat mandiri untuk memenuhi ekonominya," kata Bamsoet.
Mantan ketua Komisi III DPR ini juga menekankan, pembangunan ekonomi bagi perempuan dan anak di daerah tidak kalah penting untuk menjadi sasaran Srikandi Pemuda Pancasila. Terlebih, saat ini cabang Srikandi Pemuda Pancasila sudah sampai pelosok negeri ini.
Dia melanjutkan, masih banyak permasalahan sosial yang menjadi fokus di daerah-daerah, antara lain Narkoba, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Mudah-mudahan Srikandi Pemuda Pancasila mampu menjalankan berbagai misi sosial dalam menangani persoalan kemasyarakatan yang ada di seluruh Indonesia," tutup Bamsoet.