Selasa 06 Mar 2018 04:06 WIB

Sandiaga akan Integrasikan Pasar Baru dan Masjid Istiqlal

Integrasi akan dilakukan dari Istiqlal sampai Lapangan Banteng.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana penataan kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, terus berlanjut. Pada Senin (5/3), Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan keinginannya untuk membuat kawasan itu menjadi lokasi wisata kuliner yang terintegrasi.

"Integrasinya dengan Stasiun Juanda, integrasinya juga dengan Istiqlal, Lapangan Banteng, dan Katedral, dan juga dengan gedung kesenian Jakarta," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/3) malam.

Menurut Sandiaga, kawasan Pasar Baru, terutama yang dekat dengan Sungai Ciliwung akan ditata. Lokasi ini akan dibuat seperti kawasan Clark Quay dan Boat Quay di Singapura.

Rencana ini dibahas bersama beberapa elemen, antara lain Komando Armada Barat dan dinas-dinas terkait di Jakarta Pusat. Ia berharap penataan itu akan dapat membangkitkan perekonomian di kawasan Pasar Baru yang kini mulai sepi.

"Bagaimana caranya, mungkin kuliner, bisa dijadikan festival kuliner juga di daerah Pasar Baru," ujar dia.

Sebelumnya, Sandiaga ingin membuat kawasan Pasar Baru menjadi pusat hiburan seperti Boat Quay dan Clark Quay di Singapura. Ide ini muncul setelah adanya usulan dari TNI Angkatan Laut Armada Barat (Armabar).

Menurut Sandiaga, usulan ini datang dari Panglima Armabar. Usulan ini langsung disambut positif oleh Sandiaga. Ia mengatakan, rencana dan kegiatan yang dilakukan akan melibatkan dinas-dinas terkait, terutama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ia menambahkan, sepanjang 300 meter dari lokasi di Pasar Baru diharapkan dapat digunakan untuk menata saluran air. Akan ada pula penyediaan dermaga-dermaga dan kapal-kapal kecil yang dikoordinasi oleh Dinas Perhubungan.

Sebagai informasi, Boat Quay dan Clark Quay merupakan kawasan hiburan malam paling ramai di Singapura. Klub tari hingga live music tersedia di tempat itu. Selain minum-minum dan berpesta, kawasan ini menjadi pusat mencari kesenangan.

Boat Quay dan Clark Quay berada di pinggiran sungai dengan restoran, pub dan club. Alunan musik keras hingga light jazz bisa ditemukan di sini. Tempat ini didatangi oleh pencinta dunia gemerlap (dugem), para eksekutif muda, pasangan muda, dan turis-turis mancanegara. Beberapa festival juga diselenggarakan di tempat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement