REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pos Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Pidi Baiq, menerbitkan prangko seri "Dilan 1990", Selasa (6/3), di Lobi Graha Pos Indonesia Jalan Banda nomor 30 Bandung. Prangko seri Dilan 1990 ini diluncurkan oleh PT Pos, Pidi Baiq, para pemain film Dilan 1990, penyanyi OST Dilan, Ajeng dan The Panasdalam.
Menurut Manajer Promosi PT Indonesia Tata Sugiarta, prangkoini terdiri dari empat desain, yang merupakan sekuensial perjalanan kisah cinta Dilan dan Milea. Prangko ini dikemas daIam lembaran minisheet yang menarik, pada bagian tengah terdapat 'gutter pair' yang menampilkan sosok Milea. Prangko ini rencananya akan dicetak sebanyak 100 ribu lembar dan akan tersedia di Kantor Pos mulai tanggal 6 Maret 2018.
"Namun, untuk dalam acara peluncuran kali ini kami baru mencetak 2 ribu lembar," ujar Tata kepada wartawan. Menurut Tata, satu lembar prangko dijuaI dengan harga Rp 25 ribu. Selain prangko, juga diluncurkan kartu pos dengan desain yang sama. Kartu pos ini diperuntukkan bagi para fan yang akan berkirim kartu pos dan menyampaikan kabarnya kepada Dilan dan Milea secara Iangsung.
"Silakan kartu pos tersebut dialamatkan kepada P0 BOX DILAN Bandung 40000 dan P0 BOX MILEA Bandung 40000," katanya.
Dalam dunia filateli (hobi yang mempelajari tentang prangko dan benda pos) nama Pidi Baiq bukanlah nama yang baru dikenal. Sejak tahun 1995, si "Ayah" sebagai seorang desainer grafis memulai kariernya dengan mendesain prangko seri "cerita rakyat". Prangko ini pun saat itu menjadi buah bibir di kaIangan filatelis serta banyak diburu para kolektor ketika itu. Pidi Baiq mendobrak tren gaya desain prangko di masa itu. Karena, membuat kali penama pemerintah RI menerbitkan prangko dengan gaya komik. Hingga saat ini sudah Iebih dari 15 judul prangko karya Ayah Pidi Baiq.
Tata menjelaskan, PT Pos meluncurkan prangko Dilan, karena fenomena Dilan kini sedang melanda masyarakat di Indonesia. Yakni, tak hanya di kalangan para milenial bahkan para dewasa muda pun ikut mewarnai kehebohan film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi bersama sang kreator tokoh Dilan yang oIeh para pengemar dipanggil dengan nama "Ayah" Pidi Baiq. Film ini dibuat berdasarkan novel yang juga karya sang sutradara Pidi Baiq.
"Untuk mengabadikan momen yang fenomenal ini, maka kami membuat prangko seri Dilan," katanya.
Sedang kartu pos dibuat untuk yang senang menulis. Selain itu, ia berharap anak-anak zaman sekarang mau kembali menulis surat. Minimal, menulis surat untuk Dilan dan Milea.
"Semua, nanti bisa berkirim surat ke Dilan dan Milea di dua alamat. Nanti, akan dibalas," katanya.
Desain prangko sendiri, kata dia, didesain oleh Pidi Baiq sendiri. Alasannya, karena bagi PT Pos Pidi Baiq bukan orang baru. Sebelum menulis buku Dilan, Pidi Baiq sudah membuat prangko. Bahkan, dalam film Dilan pun ada adegan di dekat bus surat.
"Karena, PT Pos dan Pidi Baiq punya hubungan cukup baik. Jadi, punya alasan emosional," katanya.
Prangko seri Dilan ini, menurut Tata, akan disebarkan ke seluruh Indonesia. Di antaranya Papua, Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan Makasar. "Prangko Dilan ini, sangat terbatas karena untuk koleksi. Bahkan, di setiap lembar ada nomor serinya," katanya.