Rabu 07 Mar 2018 14:10 WIB

Indonesia Sambut Baik Pertemuan Kedua Korea

Korsel akan laporkan hasil pertemuan dengan Korut ke AS.

Rep: Crystal Liestia Purnama/Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong pada 5 Maret 2018.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong pada 5 Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyambut baik hasil-hasil positif dari kunjungan dua hari utusan khusus Presiden Korea Selatan (Korsel) ke Korea Utara (Korut) baru-baru ini. Pertemuan tersebut dinilai memberikan harapan baru bagi terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea.

Pemerintah Indonesia mendukung sepenuhnya upaya-upaya ke arah perbaikan dalam hubungan antar kedua Korea. Hal itu termasuk khususnya rencana penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi di antara kedua pemimpin Korea pada April.

"Pemerintah Indonesia konsisten pada pendiriannya mengenai pentingnya kawasan Semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir dan, karena itu, menyerukan kepada semua pihak untuk bekerja sama ke arah itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Armanatha Nasir dalam siaran tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/3).

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan melaporkan hasil pertemuan dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kepada Amerika Serikat (AS). Laporan ini akan mencakup pesan khusus yang dititipkan Kim Jong-un.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan kembali mengutus delegasi khusus yang baru saja menggelar pertemuan dengan Kim Jong-un di Pyongyang ke AS. Mereka adalah Penasihat Keamanan Nasional Chung Eui-yong dan Kepala Badan Intelijen Nasional Suh Hoon.

Penasihat keamanan utama Presiden Moon akan berangkat ke AS pekan ini. Suh Hoon akan menemani penasihat keamanan dalam perjalanannya ke negara tersebut, ungkap pejabat kantor kepresidenan Korsel Cheong Wa Dae, dikutip laman Yonhap, Rabu (7/3).

Pada Senin dan Selasa kemarin, Chung Eui-yong dan Suh Hoon berada di Pyongyang untuk melakukan pembicaraan dengan Kim Jong-un. Pembicaraan tak hanya mencakup tentang kemungkinan dialog antara Korsel dan Korut, tapi juga Korut dengan AS dalam rangka denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, Chung Eui-yong mengatakan Kim Jong-un dengan jelas menyatakan kesediaannya untuk melakukan pembicaraan dengan AS. Bahkan Korut pun siap mencantumkan isu denuklirisasi di meja dialog.

Terkait rencana kunjungannya ke AS, Chung Eui-yong mengatakan dia juga membawa pesan khusus yang dititipkan Kim Jong-un. "Kami tidak bisa mengungkapkan segalanya kepada media, tapi kami memiliki pandangan tambahan dari Korut, kami akan menyampaikannya ke AS saat nanti berkunjung ke sana," ujarnya kepada awak media.

Setelah melakukan perjalanan ke AS, Chung Eui-yong akan mengunjungi Cina, Rusia, dan Jepang. Agenda kunjungan ke tiga negara tersebut pun serupa, yakni melaporkan hasil pertemuan dengan Kim Jong-un.

Seluruh negara yang akan disambangi Korsel terlibat dalam perundingan nuklir enam pihak yang bertujuan menghilangkan senjata nuklir Korut. Perundingan ini, yang juga dihadiri Korsel dan Korut, telah terhenti sejak akhir 2008.

Baca juga: Diajak Berunding Kim Jong-un, Direktur Intelijen AS Waspada

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement