Kamis 08 Mar 2018 09:12 WIB

Penataan Kota Tua Dibagi Tiga Tahap

Penataan ini diharapkan akan membuat Kota Tua menjadi ikon wisata DKI.

Rep: Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pusat Belanja Asian Games. Wisatawan berjalan di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (12/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pusat Belanja Asian Games. Wisatawan berjalan di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mulai menata kawasan Kota Tua. Penataan akan dilakukan dalam tiga tahap.

"Program penataan kota tua akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap awal, tahap menengah, dan tentunya tahap jangka akhir," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu malam (7/3).

Rapat perdana penataan kawasan Kota Tua telah dilangsungkan Rabu. Sandiaga mengatakan telah mendapatkan data-data lengkap mengenai berbagai permasalahan yang ada di Kota Tua. Ia juga mengaku telah melakukan kunjungan ke Kota Tua sebanyak tujuh kali.

Penataan tahap awal akan dimulai antara akhir Maret hingga awal April. Tahap selanjutnya akan dilakukan sebelum Asian Games 2018 berlangsung pada 18 Agustus. Ini termasuk pembukaan dan peresmian proyek revitalisasi Kali Besar.

Pada tahap akhir, Pemprov DKI akan memastikan Kota Tua menjadi destinasi yang terintegrasi dengan sistem pariwisata DKI secara keseluruhan. Penataan ini diharapkan akan membuat Kota Tua menjadi ikon wisata DKI.

Dalam tahap pertama, akan ada dua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan satu badan usaha milik daerah (BUMD) yang dilibatkan. Ketiganya, yaitu Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan dan Transportasi, serta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Penataan tahap pertama, kata Sandiaga, meliputi rekayasa lalu lintas. Sandiaga belum mau membocorkan seperti apa rekayasa yang akan diterapkan.

Berkaca dari penataan di kawasan Tanah Abang, Sandiaga menyatakan Pemprov DKI akan melakukan sosialisasi yang lebih panjang. Setiap progress yang diperoleh pascapenataan akan dievaluasi secara rutin tiap pekan.

"Setelah final (rencananya) kita akan sampaikan ke Pak Gubernur untuk medapatkan persetujuan," ujar dia.

photo
Pusat Belanja Asian Games. Wisatawan bersepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, Senin (12/2).

Sebelumnya, Sandiaga meminta penataan Kota Tua harus sudah selesai sebelum Asian Games 2018 berlangsung pada Agustus. Selain mengebut pengerjaan revitalisasi Kali Besar, museum-museum di bawah pengelolaan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua telah direstorasi. Kepala UPK Kota Tua Norviadi S Husodo mengatakan sedang mengupayakan gedung-gedung bersejarah yang dimiliki perorangan juga direnovasi.

Untuk menyambut Asian Games 2018, UPK Kota Tua juga menghadapi tantangan lain, yaitu penataan pedagang kaki lima (PKL). Norviadi mengatakan Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini sedang mengupayakan menghidupkan lokasi binaan (lokbin) di Jalan Cengkeh, Kota Tua sebagai sentra PKL.

Ia berharap, dengan hidupnya lokbin tersebut, trotoar di sekitar Kota Tua yang kini masih diokupasi PKL akan menjadi steril dan bisa dinikmati para wisatawan. Untuk menarik wisatawan, UPK Kota Tua juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI dan Disbudpar DKI.

Ia mengatakan akan ada beberapa acara khusus yang dibuat berkaitan dengan perhelatan Asian Games 2018. Beberapa di antaranya adalah festival tempo dulu dan festival kuliner Jakarta.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Tinia Budiati mengatakan telah menyiapkan berbagai paket wisata untuk menyiapkan Asian Games. Selain itu, ia juga memperkuat kegiatan-kegiatan promosi wisata.

Salah satu paket yang disiapkan adalah kunjungan khusus atau tur ke beberapa lokasi wisata. Hal ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI.

Kementerian Pariwisata bahkan merencanakan tur itu tidak hanya dilakukan di lingkup Jakarta, namun hingga ke daerah sekitar seperti Bogor dan Tangerang. Langkah-langkah ini diharapkan akan dapat mendorong tercapainya target untuk menggaet minimal 3,5 juta wisatawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement