Kamis 08 Mar 2018 14:23 WIB

Jadi Tahanan KPK, Berat Badan Setnov Turun

Setnov merasa mengalami penurunan berat badan selama dua bulan terakhir.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi KTP-el Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis (8/3).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi KTP-el Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek KTP-el mengalami penurunan berat badan selama ditahan di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku penurunan berat badan itu terjadi lantaran dirinya kerap berolahraga di sana.

"Lho kok tahu (berat badannya turun)? Setelah saya cek (turun) 1,5 kg, ternyata 2 kg," ujar Setnov, begitu ia disapa, sebelum melakukan persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis (8/3).

Menurut Setnov, dirinya mengalami penurunan badan dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Ia pun menyebutkan, hal itu terjadi lantaran dirinya rajin berolahraga di Rutan KPK.

"Dalam dua bulan setengah ini turun olahraga terus," katanya.

Ia pun mengaku kembali merasakan bagaimana menjadi rakyat biasa selama mendekam di balik jeruji Rutan KPK. Soal makanan, ia mengatakan, di sana semuanya bersama-sama prihatin karena rutan tersebut dianggapnya sebagai indekos.

"Kalau makan kita bersama-sama prihatin. Karena di kos-kosan kembali lagi sebagai rakyat biasa," ujar mantan Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Golkar itu.

Setnov saat ini menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP-el. Mantan ketua umum Partai Golkar itu ditahan oleh penyidik KPK sejak 17 November 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement