REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng menyebutkan, Partai Demokrat adalah partai tengah yang dapat berkoalisi dengan partai mana pun. Ia juga mengatakan, idealnya pemilihan presiden 2019 diisi oleh tiga poros partai koalisi dalam mengusung calon presiden.
"Sekarang ini situasinya kita mencoba melihat berbagai kesempatan-kesempatan koalisi. Partai Demokrat adalah partai tengah yang bisa berkoalisi dengan siapa saja," terang Andi sebelum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Ahad (11/3).
Kendati demikian, lanjut Andi, tentu ada syarat yang harus dipenuhi bagi partai yang ingin berkoalisi dengan partainya itu. Setidaknya ada tiga syarat, yaitu kerangka yang harus tepat, saling menghargai dan memercayai, serta platform dari koalisi yang harus dibicarakan bersama-sama.
"Kita lihat saja nanti bagaimana. Sekali lagi, kita masih jauh. Masih ada beberapa bulan untuk pencalonan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres)," tuturnya.
Baca: Dua Sisi Sinyal Dukungan SBY ke Jokowi Menurut Peneliti LSI.
Menurut Andi, yang jelas Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengatakan, Partai Demomrat akan mengusung capres dan cawapres. Soal siapa yang diusung, Andi mengaku partainga belum mengetahuinya. "Kita masih membuka kemungkinan-kemungkinan yang ada," lanjutnya.
Andi menyebutkan, putra dari SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah bertemu dengan Joko Widodo dan juga dengan Prabowo Subianto. AHY sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan ketua umum partai lainnya.
"Inilah esensi dari demokrasi. Di mana kami sebagai partai tengah membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan partai lain. Tapi hasilnya masih berporses terus," katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, idealnya, dalam pilpres 2019 mendatang ada tiga poros koalisi partai. Saat ini Partai Demokrat hanya memiliki 10 persen kursi di DPR RI. Untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden, Partai Demokrat harus berkoalisi untuk menembus angka 20 persen.
"Kalau kita punya 20 persen, kita langsung usung capres sekarang juga. Langsung sendirian. Tapi kan realitasnya kita cuma punya 10 persen, oleh karena itu kita harus bekerja sama dengan partai lain," jelasnya.