Ahad 11 Mar 2018 21:47 WIB

Beredar Surat Hari Menghukum Muslim di Inggris

Surat serupa pernah menyebar di masjid Inggris dan AS pada Mei 2017.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Pria sedang berada di sebuah masjid di London, Inggris.
Foto: EPA
Pria sedang berada di sebuah masjid di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah surat bersentimen anti-Muslim menyebar baru-baru ini di Inggris. Surat berisikan kampanye "Hari menghukum seorang Muslim" tersebut dilaporkan telah dikirim ke seluruh negeri.

Surat berisi tulisan yang sama dalam kertas berukuran A4. Kelompok anti-kebencian, Tell Mama menjadi kelompok pertama yang membawanya ke permukaan. "Kami terus menerima laporan tentang surat ini dari seluruh negeri," kata @TellMamaUK.

Kelompok non-pemerintah tersebut meminta penduduk tetap melaporkan pada mereka. "Kami bekerja sama dengan kepolisian terkait kampanye jahat ini," katanya pada Ahad (11/3).

Surat dengan tulisan kapital "PUNISH a MUSLIM" (menghukum Muslim) itu berisi daftar aksi kekerasan dan poin-poin untuk dapat melaksanakannya. Hari menghukum ditentukan pada 3 April 2018.

Sejumlah pihak mengecam penyebaran surat tersebut. Mereka menyebutnya sangat mengganggu dan mengkhawatirkan karena bisa menimbulkan kegaduhan publik.

Menurut Tell Mama, laporan penerimaan surat datang dari Bradford, Leicester, London, Cardiff dan Sheffield. Direktur Tell Mama, Iman Atta mengatakan surat tersebut membawa ketakutan pada komunitas Muslim.

"Mereka bertanya apakah mereka aman, bagaimana jika anak-anak bermain di luar," kata Atta dilansir BBC.

Ia merespons, Tell Mama hanya bisa berupaya menenangkan mereka, juga meminta agar melapor ke kepolisian terkait surat. Menurutnya, surat yang menyebar di Sheffield mirip dengan surat yang dikirimkan ke masjid-masjid di Inggris dan Amerika Serikat pada Mei 2017. Surat ini juga menyerukan kekerasan pada komunitas Muslim.

Seorang anggota parlemen, Naz Shah mengatakan sejumlah rekannya di Bradford menerima surat bernada kebencian di rumahnya. Meski demikian, ia memastikan komunitas Muslim akan selalu saling mengandalkan.

Juru bicara kepolisian menyampaikan Counter Terrorism Policing North East sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelidiki hal ini. "Kami akan mempertimbangkan potensi keterkaitannya dengan kasus-kasus yang sudah ada," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement