Senin 19 Mar 2018 06:41 WIB

Kementerian PUPR Bangun 304 Kios di Skouw

Pembangunan kios ini diharapkan kesejahteraan masyarakat perbatasan dapat meningkat.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Calon pembeli melihat koleksi salah satu kios di Blok B Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Calon pembeli melihat koleksi salah satu kios di Blok B Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyelesaikan pembangunan tahap kedua pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw di Distrik Muara Tami, Jayapura. Pembangunan tahap kedua untuk menjadikan PLBN menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan begitu kesejahteraan masyarakat perbatasan dapat meningkat. "Pembangunan PLBN Skouw tidak hanya untuk gagah-gagahan, namun sebagai embrio pertumbuhan ekonomi di perbatasan," katanya melalui siaran pers, Ahad (18/3).

Ia menambahkan, saat ini sedang dibangun pasar sebanyak 304 kios. Kios-kios itu untuk mengakomodasi pasar-pasar yang sebelumnya ada dan diharapkan selesai pada Agustus 2018.

Saat ini progres pekerjaan Pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN sudah sebesar 80,78 persen. Pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pemasangan penutup atap pasar, pemasangan atap pos polisi, pengecatan dinding pos TNI, pekerjaan struktur bawah masjid, pekerjaan rumah dinas polisi dan penyelesaian lantai Amphiteater.

Luas kawasan yang dikembangkan 12,20 hektare dengan total luas bangunan 9.921 meter persegi. Ini meliputi pasar dan area komersial seluas 3.600 meter persegi, fasilitas umum berupa rest area, ATM Center, masjid, gereja, fasilitas sosial (plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan), mess pegawai, wisma Indonesia dan pos TNI/POLRI.

Total anggaran untuk pembangunan kawasan Skouw sekitar Rp 246 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya.

"Nanti juga akan ada terminal, yang pengaturannya akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan yang akan mendukung sebagai pusat kegiatan pertumbuhan ekonomi, destinasi wisata dan kesenian," tambah Basuki.

Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter per detik antara lain untuk melayani 577 sambungan rumah.

Pada kawasan perbatasan Skouw juga telah dibangun 50 unit rumah khusus bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami. Unit rumah khusus dimaksud memiliki Tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu, yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase dan listrik.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement