Senin 19 Mar 2018 13:24 WIB

Bahagia Menulis Menggunakan Teknik SET

Melatih diri untuk menulis tidak harus menunggu munculnya bakat.

Praktisi Smart Empowerment Technique (SET), ‘SETer’ yang juga penulis buku Pena Berumur Panjang, Upit Sarimanah.
Foto: Empowering Indonesia
Praktisi Smart Empowerment Technique (SET), ‘SETer’ yang juga penulis buku Pena Berumur Panjang, Upit Sarimanah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menulis adalah kemampuan khusus yang bisa dipelajari setiap orang. Melatih diri untuk menulis tidak harus menunggu munculnya bakat.

Bakat akan terlihat atas proses pembiasaan. Penulis hanya butuh kesepakatan diri. Kapan memulai, kapan membiasakan, dan bertahan terus untuk menulis.

Salah satu praktisi Smart Empowerment Technique (SET), ‘SETer’ yang juga penulis buku Pena Berumur Panjang, Upit Sarimanah, dalam forum bedah buku beberapa waktu lalu, di Kafeliterasi Jakarta, mengatakan salah satu faktor kenapa tidak produktif menulis adalah sedikit berlatih menulis. Serta kurangnya kesadaran atas hakiki menulis dan berkarya.

Praktisi SET dan penulis ini mengatakan hakikat menulis adalah proses mengikat ilmu dan pengetahuan agar bermanfaat tidak hanya untuk penulis itu sendiri, namun juga untuk orang lain. Contohnya penulis Ibnu Sina sang tokoh dunia kedokteran, filosof, psikolog, pujangga, pendidik, dan sarjana muslim yang luar biasa.

Tokoh ini memiliki nama lengkap Abu Ali Husain bin Abdullah bin Ali bin Sina. Karya masterpiece “Canon of Medicine” dan “Qonun fi al Thib” pernah menjadi buku ensiklopedi wajib sekolah-sekolah di Eropa dan menghantarkan seorang Ibnu Sina sebagai Bapak Kedokteran Dunia, sungguh mencerahkan dunia kedokteran.

Walaupun Ibnu Sina telah wafat tetapi karyanya tetap hidup melintas waktu dari masa ke masa dan menjadi amal yang bermanfaat bagi semua. Ini adalah kebermanfaatan yang utama dari menulis.

Ada poin plus tersendiri selain berbagi pengetahuan dan fortopolio kehidupan tetapi lebih dari itu. Goresan pena seorang penulis membawa misi perubahan sebagai bekal amal yang bernilai pahala.

Menyinggung tentang proses menulis, Upit menceritakan selama menyelesaikan buku selalu menjaga komitmen kesepakatan dirinya (mulai-biasakan- terus latih), dan yang terpenting sangat termotivasi menerapkan sinergi Teknik SET “ Rileks, Fokus, dan Yakin”. Rileks, baginya ketenangan jiwa dan pikiran akan memunculkan ide-ide cemerlang kapanpun dan di manapun.

"Hal kecil dan sederhana saja bisa mengundang ide penulisan jika dalam kondisi rileks. Tidak usah tergesa-gesa, rileks dan nikmati saja prosesnya (hati tenang,  perasaan positif, pikiran positif, ikhlas)," ujarnya seperti dalam siaran persnya.

Fokus, bahwasanya brand positioning akan lekat pada penulis jika dia terus menggali hal-hal khusus di bidangnya agar lebih ahli dan professional. Penulis pemula disarankan fokus pada genre dan bidang yang ia minati.

"Jangan lupa, siaplah tuk terus mengembangkan diri!" katanya.

Upit juga menenkankan agar penulis yakin, proses tidak akan membohongi hasil asalkan ada usaha terencana, tertarget, dan dilaksanakan maksimal. Tulisan seorang penulis belum tentu mendapat respons positif pembaca, tetapi usaha penulis untuk memberikan sajian buku bergizi harus selalu dikedepankan.

Apapun feedback pembaca harus disikapi positif untuk perbaikan selanjutnya. Bersyukur bisa menulis dan mempersembahkan karya sebaik-baiknya. Upit juga menginformasikan bahwa tidak sedikit penulis mengalami ‘writer block’ kondisi di mana penulis pemula ataupun penulis profesional sekalipun mengalami stuck atau kebuntuan pikiran dalam mengeluarkan ide dalam menulis. Dengan teknik SET-lah, menulis menjadi hal yang ringan, menyenangkan, dan membahagiakan.

Teknik-Teknik psikologi ini membantu memberdayakan potensi diri (otak, jiwa, dan tubuh) yang berujung pada upaya mencapai kebahagiaan, keikhlasan, rasa syukur, dan penerimaan diri yang tinggi. “Saya merasa menulis adalah passion saya, kendala-kendala yang menghampiri adalah pembelajaran menuju level yang lebih baik,” imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement