Kamis 22 Mar 2018 04:00 WIB

KLHK Giatkan Patroli Terpadu Jelang Musim Kemarau

Patroli terpadu mencegah kebakaran hutan.

Kebakaran hutan di Aceh Barat. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Kebakaran hutan di Aceh Barat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menggiatkan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Prediksi BMKG memperkirakan musim kemarau akan datang lebih awal terjadi di Provinsi Riau. Sebagai kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tersebut, patroli terpadu menjadi salah satu langkah antisipasi.

Pada tahap awal, patroli terpadu dilaksanakan di Provinsi Riau, oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Sumatra. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 19 Maret ini, pada 65 posko desa yang menjangkau 275 desa. Launching pelaksanaan patroli terpadu dilaksanakan serentak pada empat wilayah daerah operasional (daops) Manggala Agni KLHK Provinsi Riau, yaitu di Daops Pekanbaru, Daops Siak, Daops Rengat, dan Daops Dumai.

"Patroli terpadu merupakan salah satu upaya pencegahan yang dilakukan KLHK terhadap kejadian karhutla. Masyarakat diajak untuk bersama-sama mencegah karhutla dan mengamankan wilayahnya dari asap dampak karhutla,” kata Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK.

Raffles juga menegaskan kembali pentingnya posisi Indonesia sebagai tuan rumah event internasional Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Palembang dan Jakarta Agustus nanti. "Dengan demikian, kondisi wilayah Indonesia harus benar-benar bebas dari karhutla dan asap. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dilaksanakan sedini mungkin," kata dia.

Patroli terpadu melibatkan TNI, POLRI, dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tergabung dalam tim patroli terpadu, untuk berjalan bersama-sama melakukan pencegahan karhutla di tingkat tapak. Sinergi yang kuat antarpihak menjadi kekuatan di lapangan dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla.

Sementara itu, di Jambi saat ini dilaksanakan pembentukan MPA di Desa Betung dan Desa Sungai Bungur, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi serta di Desa Pandan Lagan dan Lagan Ulu Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Di Sumatera Selatan juga dibentuk MPA di Desa Kertajaya dan Rantau Sialang Kecamatan Sungai Keruh, serta Desa Tanjung Raya dan Desa Nganti, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin.

Pembentukan MPA ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam keterlibatan upaya pengendalian karhutla. MPA dibekali teknik dasar pengendalian karhutla, baik pencegahan dan juga pemadaman sehingga mereka memiliki kemampuan untuk melakukan upaya pengendalian karhutla secara mandiri.

Puncak musim kemarau tahun 2018 yang bersamaan dengan penyelenggaraan Asian Games menjadi perhatian pemerintah terutama KLHK agar pada saat penyelenggaraan event tersebut, kondisi benar-benar aman dari karhutla atau pun asap. Patroli terpadu, pembentukan MPA merupakan upaya KLHK untuk mengatasi hal tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement