REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy Mulino Mauna mengatakan polisi hutan akan kembali dipersentai dengan senjata api secara selektif untuk mengamankan hutan dari aksi penjarahan.
"Polisi hutan yang dipersenjatai akan dilakukan secara selektif dengan mengacu ketentuan yang berlaku," kata dia di Bojonegoro, Kamis (29/3).
Menurut dia, usaha mempersenjatai polisi hutan dengan senjata api sudah dilakukan sejak tahun lalu dan sudah dikoordinasikan dengan Bareskrim Polri.
Namun, ia belum tahu kawasan hutan mana saja yang polisi hutannya akan dipersenjatai dengan senjata api, karena masih dipetakan.
"Saat ini lokasi yang daerah kawasan hutan rawan masih dipetakan. Yang jelas target kami tahun ini polisi hutan sudah dipersenjatai dengan senjata api," kata dia menegaskan.
Dalam pengarahannya kepada jajaran Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro memberikan contoh polisi hutan di kawasan hutan di daerah setempat layak dipersenjatai dengan senjata api, sebab daerah setempat masuk hutan yang rawan aksi penjarahan.
"Kerugian akibat aksi penjarahan di seluruh kawasan Perhutani saya tidak hapal," ucapnya ketika ditanya kerugian akibat aksi penjarahan per tahunnya.
Sebelum itu, Administratur KPH Bojonegoro Daniel B Cahyono, menjelaskan kewibawaan polisi hutan semakin menurun, disebabkan tidak membawa senjata api. "Sudah senjatanya "dipreteli" (dicopot), rumah dinasnya juga "mreteli" (lapuk)," ujarnya.
Di Bojonegoro Denaldy Murino Muara dengan didampingi Wakil Kepala Divisi Regional Perum Perhutani Jawa Timur, Karuniawan berdialog dengan jajaran KPH Bojonegoro, dan KPH Parengan, Tuban. Selain itu, ia menandantangani prasasti Gedung Graha Praba Citra Kirana yang baru saja diperbaiki.
Menurut Daniel, Gedung Graha Praba Citra Kirana yang dulunya bernama Gedung Polisi Khusus Kehutanan (PCK) baru selesai diperbaiki dengan alokasi anggaran sekitar Rp200 juta dengan meminjam koperasi.
"Gedung Graha Praba Citra Kirana sekarang kami sewakan untuk umum, bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan," ucap dia didampingi Manajer Bisnis KPH Bojonegoro Ahmad Yani.