REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Ledakan bom yang berasal dari mobil terjadi di wilayah timur Libya, tepatnya di salah satu pos keamanan, Kamis (29/3) malam. Sebanyak lima orang dilaporkan tewas dan enam lainnya terluka dalam kejadian ini.
Menurut keterangan, ledakan nampaknya dengan senjaga ditujukan untuk menyerang pos keamanan Ajdabiya, wilayah kecil di selatan Benghazi. Lokasi serangan tersebut disebut dekat dengan pelabuhan ekspor minyak Brega dan Zueitina. Belum ada laporan lebih lanjut mengenai kejadian ini. Termasuk kelompok yang mengklaim berada di balik serangan bom mobil tersebut.
Sejak presiden Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011 lalu, Libya dilanda kekacauan dengan faksi-faksi bersenjata yang ingin menguasai pemerintahan secara penuh. Pemerintahan negera itu terbagi atas dua, di mana di ibu Kota Tripoli, didukung oleh internasional. Sementara, Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin oleh Khalifa Haftar, yang dikenal sebagai salah satu tokoh militer paling kuat dan melakukan perlawanan untuk menurunkan Gaddafi menguasai wilayah timur negara itu.
Hingga saat ini, LNA terus berupaya untuk dapat menguasai dan mengendalikan Libya secara keseluruhan. Situasi terus diperburuk dengan kedatangan ISIS dan kelompok militan lainnya yang mengambil kesempatan atas kondisi di negara tersebut.