Ahad 01 Apr 2018 10:52 WIB

Temuan Jejak Kaki Ini Ungkap Perjalanan Migran Pertama AS

Penemuan jejak kaki purba dianggap jarang dan amat berharga.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nur Aini
Jejak kaki, ilustrasi
Foto: Telegraph
Jejak kaki, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CALVERT -- Tim arkeolog menemukan 29 jejak kaki manusia di pesisir pantai Pulau Calvert, British Columbia, Kanada. Bekas kehidupan yang diperkirakan berusia 13 ribu tahun itu diduga berasal dari akhir zaman es.

Lazimnya, selama pencarian peninggalan manusia purba, arkeolog menjumpai bukti berupa fosil tulang, alat pertukangan dari batu, atau seni primitif dalam gua. Penemuan jejak kaki dianggap jarang dan amat berharga.

Temuan telah diulas dalam riset yang diterbitkan di jurnal PLOS One. Jejak kaki itu menjadi bukti potensial bahwa para migran pertama Amerika melakukan perjalanan ke benua tersebut melalui Pantai Pasifik Barat.

Pandangan itu dikenal sebagai Teori Migrasi Pesisir atau Hipotesis Kelp Highway. Arkeolog Duncan McLaren bersama tim dari Institut Hakai dan Universitas Victoria menggali di pesisir untuk mendapatkan bukti arkeologis pendukung teori.

Para peneliti mulanya berharap menemukan artefak dan relik fisik yang berasal dari periode antara 14 ribu hingga 10 ribu tahun lalu. Namun, mereka justru menemukan jejak kaki manusia yang masing-masing berukuran 4 x 2 meter.

Jejak terawetkan di atas lapisan paleosol yang diperkirakan terbentuk 13.317 sampai 12.633 tahun lalu. Ada sidik jari yang menunjukkan bahwa orang-orang ini bertelanjang kaki ketika jejak kaki tercetak pada tanah.

Pengukuran rinci dan analisis fotografi menduga pemilik jejak kaki itu adalah dua orang dewasa dan seorang anak. Mereka seperti baru turun dari perahu dan bergerak menuju area yang lebih kering di bagian utara atau barat laut.

"Semakin banyak bukti bahwa manusia menghuni pantai Pasifik Kanada selama masa Pleistosen Akhir," ujar para peneliti dalam studi tersebut, dikutip dari laman Gizmodo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement