Senin 02 Apr 2018 09:00 WIB

MUI Apresiasi Langkah Anies Baswedan Tutup Alexis

MUI berharap Pemprov DKI bisa kembali melakukan tindakan serupa.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Endro Yuwanto
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang secara resmi menutup tempat hiburan 4Play Club & Bar Lounge, eks Hotel Alexis, di Pademangan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Sebab, tempat itu diduga membiarkan terjadinya praktik prostitusi dan perdagangan manusia di dalamnya.

Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi menjelaskan, langkah tersebut sekaligus menjadi pembuktian Anies dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam penegakkan peraturan secara adil. "Mereka melakukannya tanpa pandang bulu," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (2/4).

Ke depan, kata Zainut, MUI berharap Pemprov DKI bisa kembali melakukan tindakan serupa. Tidak hanya tempat hiburan 4Play Club & Bar Lounge eks Hotel Alexis yang ditutup, tetapi juga tempat hiburan lain yang membuka praktik prostitusi, peredaran narkoba, dan perdagangan orang. "Semua harus diberantas secara maksimal."

Zainut menjelaskan, penutupan ini tidak lain untuk menjaga citra Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. "Sudah seharusnya Jakarta menjadi daerah yang bersih dari tempat-tempat maksiat dan munkarat (kemungkaran)," ucapnya.

Zainut menambahkan, Anies dan pemerintahan sekarang jangan mau kalah dengan para pendahulunya yang memiliki prestasi bagus dalam mengatasi masalah tempat-tempat maksiat dengan tindakan tegas menutup dan mengalihkan fungsinya.

Misalnya saja, Sutiyoso yang menyulap Kramat Tunggak, yaitu tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara, menjadi Islamic Centre. "Lalu, Pak Basuki Tjahaya Purnama menyulap Kali Jodo menjadi ruang terbuka hijau (RTH) dan juga menjadi tempat keluarga berkumpul di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA)," kata Zainut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement