Senin 02 Apr 2018 19:38 WIB

Fraksi Nasdem Kritik Gerakan OK OCE Anies-Sandi

Fraksi Nasdem mengkritik gerakan OK OCE yang diluncurkan pemerintahan Anies-Sandi

Rep: Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Fraksi Nasional Demokrat DPRD DKI Jakarta Bestari Barus.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketua Fraksi Nasional Demokrat DPRD DKI Jakarta Bestari Barus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengkritik gerakan One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) yang diluncurkan pemerintahan Gubernur Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno. Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus menyarankan Anies-Sandi menyalurkan modal sekurang-kurangnya Rp 5 miliar per kecamatan.

"Fraksi Nasdem menyarankan kepada saudara gubernur untuk melakukan percepatan untuk mewujudkan hal tersebut dengan menyandingkan program pengadaan modal kepada para calon pewirausaha tersebut sekurang-kurangnya Rp 5 miliar untuk setiap kecamatan," kata Bestari dalam rapat paripurna penyampaian pandangan fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah (raperda) rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Bestari mengatakan, kondisi riil di lapangan menunjukkan pelaksanaan program OK OCE masoh sebatas pelatihan-pelatihan dan penyuluhan semata.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan program OK OCE mendapatkan sambutan sangat positif dari masyarakat. Ia berharap dapat memberikan fasilitas lebih untuk perkembangan gerakan OK OCE.

"Tentunya dari segi mekanisme, kami masih berpendirian bahwa institusi keuangan itu yang lebih memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memberikan pinjaman," kata Sandiaga.

Secara umum, Sandiaga memberikan apresiasi terhadap apa yang disampaikan Bestari dan Fraksi Nasdem. Ia juga akan memberikan tanggapan atas masukan tersebut dalam rapat paripurna selanjutnya.

"Ini menunjukkan kepercayaan Dewan bahwa OK OCE itu juga sekarang sudah real bergerak di lapangan, dan kegiatannya sudah menghasilkan lapangan kerja dan sudah mulai terbuka begitu banyak peluang usaha di masyarakat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement