Kamis 05 Apr 2018 14:53 WIB

Kelompok HAM Israel Protes Aksi Penembakan di Gaza

Israel tidak dapat membubarkan demonstran Palestina secara sewenang-wenang dan brutal

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina berlarian saat tentara Israel menembak dengan gas air mata di Jalur Gaza, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kelompok hak asasi manusia (HAM) Israel, B'tselem, memprotes aksi penembakan pasukan Israel di perbatasan Jalur Gaza pada Jumat (30/3) pekan lalu. Untuk menyuarakan protesnya, B'tselem akan menggelar aksi demonstrasi bertajuk Sorry commander, but I'm not shooting.

B'tselem mengatakan pihaknya telah mengetahui tentang akan adanya aksi lanjutan warga Palestina di perbatasan Gaza-Israel. "Demonstrasi diatur untuk berlanjut Jumat ini (di perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel) dan para pejabat militer Israel mengatakan bahwa amunisi langsung akan digunakan (untuk membubarkan demonstran),"kata B'tselem dalam sebuah pernyataan pada Rabu (4/4), dikutip laman Anadolu.

Menurut B'tselem, Israel tidak dapat membubarkan demonstran Palestina secara sewenang-wenang dan brutal melalui aksi penembakan. "Israel, seperti negara lain di dunia, tunduk pada hukum internasional yang membatasi penggunaan senjata pada umumnya dan amunisi langsung khususnya (terhadap demonstran yang tidak bersenjata)," katanya.

B'tselem menyatakan Israel tent uharus tunduk pada hukum-hukum tersebut. "Israel tidak bisa dengan mudah memutuskan bahwa mereka tidak terikat oleh aturan-aturan ini," ujar B'tselem.

Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat (30/3).Aksi ini digelar guna menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya saat perang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Aksi ini berujung bentrok ketika massa mulai mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel. Pasukan keamanan Israel segera melepaskan berondongan tembakan. 15 warga Palestina tewas dan sekitar 1.400 lainnya mengalami luka-luka.

Aksi demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel sendiri rencananya akan dilakukan selama beberapa pekan. Aksi puncak akan digelar pada 15 Mei mendatang ketika Israel memperingati hari kelahirannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement