Kamis 05 Apr 2018 18:43 WIB

PKS Aceh Laporkan Fahri Hamzah ke Polisi

Pelaporan terkait pernyataannya yang diduga mencemari nama partai politik tersebut.

Fahri Hamzah.
Foto: DPR RI
Fahri Hamzah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pengurus maupun kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh melaporkan Fahri Hamzah yang kini menjabat pimpinan DPR RI ke Kepolisian Daerah (Polda) Aceh. Pelaporan terkait pernyataannya yang diduga mencemari nama partai politik tersebut.

"Kami sudah melaporkan saudara Fahri Hamzah atas nama pribadi, bukan pimpinan DPR RI ke Polda Aceh," kata Ketua PKS Aceh Ghufran Zainal Abidin di Banda Aceh, Kamis (5/4).

Anggota DPR Aceh itu menyebutkan, Fahri Hamzah dilaporkan ke Polda Aceh terkait ujarannya yang menyatakan di PKS boleh melakukan kejahatan apa pun asal menuruti pimpinan. Ghufran menyebutkan, ujaran atau ciutan yang bersangkutan tersebut beredar di berbagai media daring atau online maupun media sosial. 

Ujaran tersebut sangat merugikan nama PKS di masyarakat. "Laporan ke polisi ini kami sampaikan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus atau Ditreskrimsus Polda Aceh. Laporan kami sampaikan mewakili struktur kepengurusan maupun kader," ungkap Ghufran Zainal Abidin.

Ketua Komisi VII DPRA tersebut menegaskan PKS tidak monoleransi kejahatan sekecil apa pun. Jadi, pernyataan Fahri Hamzah tersebut mengandung unsur kebohongan dan mencemarkan nama PKS.

Laporan polisi ini disampaikan agar tidak terjadi pembiaran. Selain itu, jika tidak dilaporkan, maka masyarakat bisa menilai dan beranggapan apa yang disampaikan Fahri Hamzah benar adanya.

"Kami tidak ingin apa yang diungkapkan saudara Fahri Hamzah dianggap benar. Maka, kami yang merasa harus melaporkan yang bersangkutan kepada polisi," kata Ghufran Zainal Abidin.

Mantan Wakil Ketua DPRA itu menegaskan, laporan ke polisi tersebut bukan karena instruksi pengurus PKS pusat atau DPP. Namun, laporan polisi itu semata-mata inisiatif PKS Aceh terhadap apa yang diujarkan Fahri Hamzah.

"Selain Aceh, PKS NTB dan DKI Jakarta juga sudah melaporkan yang bersangkutan ke polisi terkait persoalan serupa. Kami mengharapkan kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut," kata Ghufran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement