Jumat 06 Apr 2018 16:53 WIB

Pertamina Prioritaskan Pemulihan Lingkungan Teluk Balikpapan

Pertamina bergerak cepat menerapkan Emergency Response Procedure.

Pantauan tumpahan minyak di Balikpapan melalui citra satelit radar.
Foto: dok. Lapan
Pantauan tumpahan minyak di Balikpapan melalui citra satelit radar.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pertamina sebagai perusahaan negara bersama dengan masyarakat, aparat negara lainnya, LSM dan lembaga terkait bergerak cepat menerapkan Emergency Response Procedure dalam penanganan pemulihan kondisi lingkungan akibat ceceran minyak di perairan teluk Balikpapan. Aksi nyata bersama ini menjadi prioritas dan telah menunjukkan kondisi pantai dan perairan yang lebih bersih dan lebih baik dibanding dua hari sebelumnya.

Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudi Nugraha mengatakan, setelah hari kelima, laut Balikpapan sudah tampak bersih. Selanjutnya, bersama masyarakat, lembaga dan pihak terkait dengan supervisi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertamina melakukan tahap pemulihan lingkungan. Pertamina juga menyatakan tetap mendukung proses investigasi yang sedang berjalan.

Sementara ini, menurut Yudi, penyebab putusnya pipa tansfer minyak mentah dari Tanjung Penajam masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Sebagaimana diberitakan di media bahwa putusnya pipa tersebut diduga karena faktor external force (kekuatan luar) yang menarik pipa tersebut hingga putus.

Selain aksi pemulihan lingkungan, Pertamina juga tetap menjalankan kegiatan operasinya untuk mengamankan pasokan BBM di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur. "Setelah penambahan armada pembersihan perairan yang dilakukan Pertamina pada Rabu (4/4), kondisi lingkungan terlihat jauh lebih baik dibandingkan hari sebelumnya," ujar Yudi seperti dalam siaran persnya, Jumat (6/4).

Pertamina menurunkan empat tim untuk bekerja secara simultan untuk membersihkan perairan dari ceceran minyak dengan pembagian zona. Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, Jetty dan Kampung Baru. Zona dua mencakup area Rede dan Kolam Labuh. Zona tiga mencakup Pantai Monpera dan Zona empat mencakup Outer Pantai. Untuk menyisir ke empat zona tersebut, digunakan 15 buah kapal yang dilengkapi dengan perlengan yang sesuai.

Pemulihan sisa ceceran minyak di jetty 1 dilakukan menggunakan vacuum truck dan dilengkapi dengan oil boom dan Oil Spill Dispersan. Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kapung Baru dilakukan dengan pengisaan penggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan oil absorbant.

Di Pelabuhan Semayang hingga Plaza Balikpapan, digunakan vacuum truck untuk penghisapan sisa ceceran minyak. Sisa ceceran yang masih ditemukan di Penajam diatasi dengan penyeprotan Oil Spill Dispersant. Pemulihan sisa ceceran juga dilakukan di lepas pantai teluk Balikpapan dengan menggunakan oil skimmer dan tug boat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement