Sabtu 07 Apr 2018 11:05 WIB

Rani Mukerji Ubah Emosi Jadi Energi Saat Bekerja

Pemeran Tina di film 'Kuch Kuch Hota Hai' ini sempat merasa hidupnya kosong.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Rani Mukerji
Foto: Bollywood Share
Rani Mukerji

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Aktris Bollywood, Rani Mukerji mengatakan dia kerap menyalurkan emosinya sebagai energi ke dalam pekerjaan. Kelahiran putrinya, Adira sekitar Desember 2015 mendatangkan suka cita bagi Rani, sementara kematian ayahnya tak lama setelah itu meninggalkan rasa sakit luar biasa. Apakah peran ibu membawa banyak perubahan ke dalam diri Rani?

"Ya, anak membawa transformasi besar dalam hidup saya. Saya bisa merasakan apa arti cinta sejati ketika menjadi ibu. Sebelum Adira datang, saya tak tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang melebihi rasa cinta pada diri sendiri. Pada waktu yang sama, saya kehilangan ayah saya. Jadi, saya tahu seperti apa rasanya sakit luar biasa itu," papar Rani, dilansir dari Time Soft India, Sabtu (7/10).

Pemeran Tina di film 'Kuch Kuch Hota Hai' ini sempat merasa hidupnya kosong tanpa sang ayah. Namun, dia tak ingin terus menangis, melainkan merenung dan menyalurkan emosi itu dengan baik.

"Sebagai seorang aktris, saya menyalurkan semua emosi itu menjadi energi ke dalam pekerjaan saya," katanya.

Rani begitu antusias bekerja di banyak film. Dia senang putrinya perlahan memahami profesinya. Adira adalah anak yang suka bermain, ketika ibunya ada atau pun ketika ibunya sedang bekerja.

"Dia anak yang gembira. Dia mulai paham bahwa saya akan pergi bekerja di waktu-waktu tertentu. Dia harus percaya dan merasa aman bahwa saya akan kembali," ujar aktris 40 tahun ini.

Rani memerankan banyak film selama 22 tahun terakhir. Setelah sukses menjadi wanita lembut dan jelita di 'Kuch Kuch Hota Hai,' Rani bisa berubah menjadi Michelle yang tuli dan bisu di 'Black,' atau Meera yang keras kepala dalam 'No One Killed Jessica.' Dia bahkan bisa menjadi perwira polisi bernama Shivani Shivaji Roy di 'Mardaani.'

"Keindahan seorang artis terlihat dari transformasi mereka di setiap film. Ini berlaku untuk pelakon pria dan wanita. Ketika saya bermain peran, saya harus tampil begitu nyata sehingga penonton tak perlu mempertanyakan berapa usia saya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement