REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membutuhkan banyak calon Aparatur Sipil Negara (ASN) baru untuk tenaga fungsional dan tenaga teknis. Formasi ini untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, baik di bidang kesehatan hingga pendidikan.
"Saat ini saja tenaga teknis yang dimiliki Pemkot Depok, hanya kurang lebih 2.000, orang sudah termasuk tenaga fungsional. Seperti guru dan bidang kesehatan," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balaikota Depok, Selasa (10/4).
Idris menjelaskan, perbandingan ini sangat jauh sekali dengan jumlah penduduk yang ada saat ini. Melalui dinas terkait yang memproses kebutuhan ASN baru, Pemkot Depok akan mencoba melakukan pengajuan penambahan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pegawai negeri di Kota Depok.
"Usulan penambahan ASN didasari dengan banyaknya pegawai yang telah memasuki masa pensiun, sehingga beberapa dinas ada kekosongan pegawai," jelasnya.
Dia menambahkan, ASN baru yang nantinya dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan. Sebab, nantinya akan diarahkan langsung sebagai pelayan masyarakat yang baik. "ASN baru ini harus sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Kami berharap usulan ini segera teralisasikan, agar pelayanan bagi masyarakat semakin maksimal," ujarnya.