REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal menyatakan, Polri melakukan perpanjangan operasi kontra terorisme di bagian timur Indonesia, Operasi Tinombala. Operasi tersebut diperpanjang selama 100 hari ke depan.
"Sudah kita perpanjang itu per seratus hari, kemarin 1 April (2018) nanti berakhirnya Juni (2018)," kata Iqbal di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
Dalam perpanjangan itu, jelas Iqbal, ada beberapa komposisi tindakan yang diubah, antara TNI dan Polri. TNI dan Polri lebih banyak melakukan upaya preventif dan preemptif di Poso, Sulawesi Tenah.
TNI dan Polri mengimbau masyarakat untuk tidak memfasilitasi para buron terorisme. "Masih ada tujuh orang yang DPO kelompok Santoso disana, juga menyampaikan beberapa info penting soal itu," ujar dia.
Saat ini, Iqbal mengatakan, situasi di Indonesia Timur sudah semakin kondusif dalam hak terorisme. Operasi Tinombala merupakan operasi gabungan unsur Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengejar kelompok Teroris Santoso. Operasi ini berlangsung sejak 2016 lalu. Santoso selaku pimpinan pun tewas dan sejumlah teroris lainnya diamankan.