REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta berupaya memasyarakatkan menu "lawas" atau tempo dulu kepada generasi muda dengan menggandeng Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dan sekolah di daerah ini. "Seperti halnya yang kami lakukan hari ini (Kamis) menggelar lomba tumpeng hias di sela pelaksanaan 'Solo Indonesia Culinary Festival' (SICF), tujuannya agar menu-menu makanan tempo dulu tetap akrab di tengah masyarakat," kata Ketua Panitia SICF Daryono di Halaman Parkir Stadion Manahan Solo, Kamis (12/4).
Ia mengatakan untuk sesi pertama, lomba tumpeng diikuti guru dan komite sekolah dasar. Sedangkan di sesi kedua diikuti penggerak PKK.
"Yang menarik memang kami sengaja melibatkan guru serta komite sekolah dasar. Alasannya mereka merupakan ujung tombak untuk mengenalkan makanan tempo dulu kepada anak-anak," katanya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat memperkuat Kota Solo sebagai kota kuliner sehingga bisa mendatangkan makin banyak wisatawan dari luar kota.
Pantauan di lapangan, para peserta terlihat sangat kreatif menghias tumpengnya. Mereka menggunakan beberapa hiasan, di antaranya orang-orangan dan kain batik sebagai pemanis.
Salah satu peserta Diah mengatakan sengaja menghias tumpeng dengan nuansa batik untuk menonjolkan kekhasan Kota Solo sebagai kota batik. "Tujuannya agar lebih menarik, yang pasti kami ingin tumpeng ini tidak sekadar tumpeng tetapi juga mengangkat ciri khas Kota Solo," kata Komite SD Kanisius Keprabon 2 Surakarta tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan mengatakan dengan konsistennya gelaran SICF di setiap tahun akan memperkuat Solo sebagai kota kuliner. "Harapannya gelaran ini tidak hanya mampu mendatangkan masyarakat Solo tetapi luar kota. Jadi mereka berwisata kuliner sekalian melakukan transaksi," katanya.