Rabu 18 Apr 2018 15:43 WIB

Masjid di Jerman Tumbuh Pesat

Pada tahun 1990, hanya ada tiga buah masjid di negara tersebut.

Masjid di jerman
Foto: dw.com
Masjid di jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid yang dibangun di Kota Cologne ini akan menjadi masjid terbesar di Jerman. Beberapa tahun terakhir pertumbuhan jumlah masjid di Jerman dapat dikatakan cukup pesat. Pada tahun 1990, hanya ada tiga buah masjid di negara tersebut.

"Maka, sekarang jumlahnya mencapai 164 masjid dan akan menjadi 200 masjid dalam waktu dekat dengan dibangunnya masjid-masjid baru di seluruh penjuru Jerman," ujar Claus Leggewie, penulis buku Mosques in Germany: religious home and societal challenge.

Keberadaan masjid-masjid tersebut untuk melayani sekitar 3,5 juta penduduk Muslim Jerman yang kebanyakan asal Turki. Jumlah populasi Muslim sebanyak itu menempatkan Jerman sebagai negara kedua di Eropa setelah Prancis yang jumlah warga Muslimnya paling banyak.

Bagi umat Islam Jerman yang selama ini hanya bisa melaksanakan shalat berjamaah di tempat yang tidak layak, pembangunan masjid-masjid ini tentu saja membuat mereka bahagia.

''Ini merupakan sinyal yang sangat penting untuk menunjukkan bahwa umat Islam di Jerman adalah bagian dari masyarakat Jerman, begitu juga dengan masjid,'' kata Ali Kizilkaya, juru bicara The Muslim Coordinating Council, sebuah lembaga asosiasi organisasi-organisasi Muslim di Jerman, sebagaimana dikutip Islamonline.

Sementara itu, Nalan Cinar dari Ehrenfeld, kawasan multietnis yang menjadi lokasi Masjid Cologne, menyatakan, ''Ini seperti mimpi jadi kenyataan. Ini adalah era keemasan bagi meningkatnya jumlah masjid di Jerman.''

''Perasaan memiliki sesuatu yang indah tidak ternilai harganya,'' kata Muslimah yang mengenakan jilbab ini menambahkan.

Meski banyak pihak dari kalangan non-Muslim menentang keberadaan bangunan masjid baru di Jerman, tidak sedikit juga dari mereka yang menyatakan dukungannya. Rolf Kreger, wartawan dan pemimpin portal Kristen, misalnya, berpendapat, jika masjid-masjid kecil diganti dengan masjid-masjid besar dan warga Muslim bisa shalat berjamaah pada siang hari, justru akan lebih baik bagi keamanan Jerman.

''Yang mereka takutkan sebenarnya bukan masalah kekuatan Islam, melainkan mereka takut untuk mengakui bahwa agama Kristen kini sedang mengalami penurunan drastis di Eropa,'' tulis Kreger dalam komentarnya terkait perdebatan rencana pembangunan masjid di Cologne, seperti dikutip Europenews.

Populasi Muslim Jerman sebagian besar terdiri atas orang Turki yang datang ke Jerman pada akhir 1960-an sebagai pekerja tamu dalam era pembangunan pascaperang di negara tersebut. Banyak dari mereka yang kemudian menetap.

Mereka membentuk organisasi-organisasi komunitas, meningkatkan kesejahteraan ekonominya, dan akhirnya memutuskan bahwa ruangan shalat sederhana yang berada di belakang jalan tidak lagi cukup. Pendirian masjid berkubah dengan beberapa menara adalah langkah alamiah yang selanjutnya mereka tempuh.

Awalnya, masjid cenderung didirikan di daerah-daerah pusat industri. Namun, kini mereka dibangun di tengah-tengah komunitas penduduk suatu lingkungan, seperti yang terjadi pada bangunan Masjid Cologne.

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement