REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Gempa akibat pergerasakan sesar lokal di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Selain menimbulkan korban jiwa dan luka, rumah warga yang mengalami kerusakan mencapai ratusan unit.
Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo menyebutkan jumlah rumah warga yang rusak mencapai 314 unit. Masing-masing berada di Desa Kertosari sebanyak 62 unit, Desa Kasinoman 217 unit, dan Desa Plorengan sebanyak 37 unit.
''Kerusakan paling parah memang terjadi di Desa Kasinoman yang dirasakan warga gempanya sangat kuat,'' katanya, Kamis (19/4).
Selain rumah warga, Andri menyebutkan, sejumlah bangunan umum juga mengalami kerusakan. Antara lain bangunan masjid di Desa Plorengan sebanyak 1 unit, masjid di Desa Kertosari 1 unit, masjid dan musolah di Desa Kasinoman masing-masing 1 unit, dan gedung sekolah SMP Negeri 2 Kalibening.
''Kerusakannya, masih kita klasifikasi. Namun kebanyakan kerusakan tingkat sedang hingga parah berupa ambruk rata dengan tanah,'' jelasnya.
Sedangkan mengenai korban jiwa, Andri menyebutkan, jumlah korban jiwa sejauh ini hanya dua orang yang ditemukan. Keduanya terdiri dari Asep (13) dan Ny Kasri (80), keduanya warga Desa Kasinoman.
''Sedangka korban luka ada 21 orang, dan semuanya masih dirawat di Puskesmas Kalibening,'' katanya.
Andri juga menyebutkan, rusaknya rumah warga akibat gempa menyebabkan sejumlah warga terpaksa harus tinggal di pengungsian. Seluruhnya ada 526 KK dengan jumlah warga 2.104 jiwa yang semalam tinggal di pengungsian.
"Untuk itu, kami mendirikan 4 lokaso pengungsian di beberapa desa Kecamatan Kalibening,'' katanya.
Pengungsian antara lain berada di Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan, dan Desa Sidakangen. Dia menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, pihaknya membutuhkan beberapa barang yang mendesak untuk segera dipenuhi. Antara lain kebutuhan logistik permakanan, alas tidur dan selimut, alat mandi, dan berbagai peralatan untuk pembersihan lokasi gempa.